UUD 1945 Buku Suci Bangsa Indonesia

MPR RI menggelar peringatan Hari Konstitusi yang jatuh tiap tanggal 18 Agustus di Gedung Nusantara IV komplek parlemen, Jakarta. Puncak peringatan Hari Konstitusi 2016 berbarengan dengan grand final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI.

Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sambutannya menyampaikan selamat memperingati 71 tahun kemerdekaan Indonesia. Menuurtnya, kemerdekaan yang diberikan Tuhan pada 17 Agustus 1945 merupakan anugerah yang harus disyukuri rakyat Indonesia. Serta dimaknai dengan cara bekerja lebih keras dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Dengan kemerdekaan, bangsa Indonesia memiliki kedaulatan yang dengan sendirinya dapat mewujudkan keadilan. Serta dengan berlaku adil maka Indonesia dapat menyejahterakan rakyatnya.

"Karena itu, di usia 71 tahun kemerdekaan kita harus menjadikan momentum ini sebagai reflektif sekaligus proyektif perjalanan bangsa dalam mewujudkan cita-citanya. Yakni masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila," kata Zulkifli.

Dia menjelaskan, tanggal 18 Agustus telah ditetapkan sebagai Hari Konstitusi Indonesia. Pada Hari itu, 71 tahun yang lalu sebanyak 27 anggota dan pimpinan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersidang.

"Hari itu PPKI mengesahkan pembukaan UUD 1945, batang tubuh UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden serta sejumlah keputusan lainnya. Karena itu kita patut mencontoh efisiensi, keluasan hati, dan kedalaman pemikiran para pendiri bangsa," ujar Zulkifli.

Selain itu, kelahiran UUD 1945 merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia, sekaligus karya puncak para pendiri bangsa. Meskipun Bung Karno selaku ketua PPKI menyatakan bahwa konstitusi yang disusun hanyalah sementara. Bahkan disebutnya sebagai undang-undang dasar kilat. Namun, sejarah mencatat UUD 1945, yang sempat diamandemen selama era Reformasi adalah benar-benar buku suci bagi bangsa Indonesia. [wah]