Berita

Jemmu Setiawan/Net

Politik

Parpol Jangan Beri Karpet Merah Calon Berduit dengan Track Record Buruk

SABTU, 06 AGUSTUS 2016 | 21:22 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak putaran ke II sebentar lagi digelar. Pesta demokrasi lima tahunan ini mestinya dijadikan momentum rakyat memilih calon pemimpin terbaiknya.

‎Sekarang ini tengah dilakukan penjaringan calon pemimpin daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota oleh partai politik. Masalahnya, selain jalur individu, partai sebagai pencetak kader-kader pemimpin tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Partai politik dalam menjaring calon-calon kepala daerah ‎tidak didasarkan kompetensi dan track record. Parpol cenderung memberi karpet merah kepada bakal calon yang memiliki dana besar, popularitas instans, tetapi minim kapasitas dan rekam jejaknya hitam.

"‎Saya mendengar cerita banyak calon yang ujug-ujug datang, entah siapa, bukan kader yang kompeten, track reccordnya hitam, diterima dan dicalonkan parpol," ungkap Ketua Departemen Urusan KPK DPP Partai Demokrat, Jemmy Setiawan kepada redaksi, Sabtu (6/8).

Akibatnya, kader-kader muda partai politik tak pernah dan tak akan dapat tempat di penjaringan calon pimpinan daerah. Padahal, mereka ini memiliki integritas, tidak bermain uang dan mahar, serta memiliki kualifikasi dan kompetensi kepemimpinan yang mumpuni.

Karenanya, dia mewanti-wanti Partai Demokrat untuk memilih calon yang memiliki integritas dan track record baik. Sebab, modal popularitas dan uang saja tidak cukup untuk maju mewakili partai ke depan.

Untuk itu, Departemen Urusan KPK DPP Partai Demokrat menyarankan partai harus benar-benar selektif dalam memilih calon-calon kepala daerah dalam pilkada nanti.

Pertama, lanjut Jemmy, menghindari mencalonkan kandidat yang sedang dalam masalah hukum. Kedua,‎ mengikat kandidat dengan pakta  integritas partai agar tak menjadi persoalan di kemudian hari.

"Kemudian mencari kandidat yang benar-benar kridibel dan bukan sekedar populer. Hindari bakal calon yang popularitasnya instan. Mengingat hari ini terlalu banyak menjamurnya lembaga survey dan konsulatan politik yang memberikan jasa itu," terangnya.

‎Ditambahkan Jemmy, lembaga survey dan konsultan politik yang abal-abal memang ada. Karenanya, dia mengimbau‎ Partai Demokrat sebaiknya mengunakan lebaga survey yang kredibel dan teruji. "Jangan hanya satu lembaga saja untuk menjadikan rujukan putusan."

Diungkapkannya, ini adalah upaya preventif kedalam agar menekan badai dan prahara Partai Demokrat di kemudian hari. Sebab, bukan satu dua kasus saja yang mencoreng nama baik Partai Demokrat karena kadernya tersangkut kasus korupsi.

"‎Masih banyak manusia bersih kinerjanya untuk bisa didorong maju mewakili partai. Balon dan kandidat ini adalah wajah partai di publik. Kemenangan memang penting, tapi marwah dan wibawa partai jauh lebih penting," tegasnya. [sam]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya