Berita

rizal ramli/net

Ternyata Rizal Ramli Juga Dicatut Dukung Ahok

MINGGU, 26 JUNI 2016 | 01:36 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Selain nama Presiden Joko Widodo, nama Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli juga diklaim memberikan dukungan pada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DK Jakarta tahun depan.

Nama Jokowi dicatut oleh pentolan Jasmev, Kartika Djoemadi, yang mengatakan secara implisit Jokowi mendukung Ahok. Upaya mencatut nama Jokowi ini sudah dibantah oleh kelompok relawan Jokowi lainnya. (Klik Relawan Jokowi: Jasmev Jangan Seret Presiden ke Pusaran Pilgub DKI)

Sementara upaya mencatut nama Rizal Ramli terlihat dari sebuah video di Youtube yang berjudul "Kagumi Ahok, Rizal Ramli Blak-blakan Bicara Proyek Pembangunan di Tangan Jokowi".


Video yang diunggah akun FacetoFace ini memanfaatkan video rekaman Dialog DBS To The Point di BeritasatuTV pada 7 Juni 2016 lalu yang berjudul "DBS To The Point: Sepak Terjang Menko Rizal Ramli".

Pengunggah hanya mengganti judul video dengan rangkaian kalimat seolah-olah Rizal Ramli memberikan dukungan pada sepak terjang Ahok di Jakarta.

Padahal, bila disimak baik-baik, dalam acara yang dipandu wartawan senior Don Bosco Salamun itu sama sekali tidak ada kalimat atau pernyataan Rizal Ramli yang bernada pujian terhadap Ahok. Bahkan sebaliknya, Rizal Ramli memberikan teguran keras kepada Ahok yang dianggap melakukan tindakan yang bisa membahayakan.

Dialog itu awalnya berbicara tentang dinamika yang terjadi di tubuh kabinet terkait sejumlah program pembangunan. Pada akhirnya, dialog menyinggung urusan reklamasi Jakarta yang kontroversial itu.

Don Bosco bertanya pada Rizal Ramli apa sesungguhnya perintah Presiden Jokowi pada Rizal Ramli terkait reklamasi Jakarta. Dia sebelumnya juga mengatakan, bahwa ada kesan Rizal Ramli menjadi penyelamat Ahok dan pemadam kebakaran.

Menjawab pertanyaan ini, Rizal Ramli berkata:

"Suasananya memang pada saat itu sangat panas, karena Ahok seperti biasalah, terlalu banyak memprovok terlalu banyak orang. Dan mulai memasuki area yang berbahaya, jadi kami ambil alih, kami evaluasi bersama Menteri LHK (Ibu Siti), Ibu Susi dan Ahok sendiri."

Dia melanjutkan, akhirnya diputuskan untuk moratorium sekaligus menata reklamasi dan mencari pelanggaran.

"Nah tetapi memang ada yang membandel, seperti Pulau G ini. Harusnya antara daratan dengan pulau itu ada jarak 500 meter itu gunanya untuk selat kontrol. Kalau ada banjir, air bisa keluar cepat, sekaligus juga supaya arus kapal tetap ada. Tapi karena greedy, itu disambungkan saja ke daratan  menghambat aktifitas kapal-kapal nelayan ke Muara Angke," sambung Rizal.

Pada bagian lain, Don Bosco juga bertanya sikap Rizal Ramli setelah Pengadilan Tata Usaha Negara membatalkan SK Gubernur tentang Pulau G dengan alasan yang mirip dengan hal-hal yang telah disampaikan Rizal Ramli.

Menjawab pertanyaan ini, Rizal mengatakan dirinya merasa lega karena itu adalah keputusan yang optimal mengingat pelanggaran yang dilakukan berat sekali.

"Cara mereka melakukan reklamasi harusnya ada struktur net baja lah, baru kemudian diuruk. Tapi ininya gak ada, langsung uruk. Sehingga air laut disitu keruh. Nelayan gak dapet ikan karena laut keruh ikan kabur semua jadi banyak pelanggaran teknis dan prinsipel zoning yang sudah dilakukan," masih jelas Rizal Ramli.

Hal lain yang disampaikan Rizal, dirinya sudah melaporkan keputusan itu kepada Presiden Jokowi setelah kembali dari kunjungan ke Eropa kala itu. Pada prinsipnya, menurut Rizal, Jokowi merasa senang karena masalah reklamasi tidak berubah menjadi bola panas yang berbahaya.

"Ahok ini temen lama saya, memang kadang-kadang tidak bisa mengendalikan omongannya dan bikin musuh terlalu banyak. Nah selama itu Ahok pribadi tidak ada masalah. Jadi saya sendiri memang bilang sama Ahok, harus belajar tahan mulut kalau enggak bisa menjadi masalah sosial politik yang merugikan kita semua," demikian Rizal Ramli. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya