Berita

nasaruddin umar:net

Meraih Ketenangan Batin (2)

Bagaimana Meraih Ketenangan Batin?

JUMAT, 20 MEI 2016 | 08:20 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

KETENANGAN batin gam­pang diucapkan, bahkan gampang dinasehatkanke­pada orang lain. Namun da­lam kenyataannya, ketenan­gan batin amat sulit digapai. Kesulitan tidak terletak pada bagaimana memahami hakekat ketenangan itu tetapi bagaimana bersahabat dengan kenyataan apapun yang dialami set­iap hari. Ketengan batin lebih merupakan aki­bat daripada sebuah proses. Sebagian orang mengembalikan bahwa ketenteraman batin merupakan anugrah Tuhan. Karena itu kita per­lu memahami kiat-kiat mempertahankannya.

Kondisi batin yang paling perlu diwaspadai ialah ketika kita sedang dalam keadaan nor­mal, yaitu ketika semua kebutuhan tercukupi dan mungkin berlebihan. Musibah, hajat, dosa besar, dan berbagai kesulitan dan kekecewaan hidup lainnya lebih sering mendorong sese­orang untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt ketimbang kondisi batin yang sedang berkecu­kupan, baik dari segi kauantitatif maupun segi kualitatif.

Tingkat kebutuhan hidup setiap orang ber­beda-beda satau sama lain. Namun wacana di dalam Islam dibedakan atas beberapa ting­katan kebutuhan, yaitu: 1) Kebutuhan dharury, yakni kebutuhan pokok atau basic needs seperti kebutuhan akan makan, minum, dan berhubungan suami-isteri. 2) Kebutuhan hajjiyat, yakni kebutuhan yang penting tetapi belum menjadi kebutuhan pokok, seperti kebutuhan akan sebuah tempat tinggal, kedaraan, dan alat komunikasi. 3) Kebutuhan tahsiniyyat, ya­kni kebutuhan yang bersifat pelengkap (luxury), seperti perabotan yang bermerek, aksessoris kendaraan, dan handphon yang lebih canggi.


Seseorang yang berada dalam tingkat kedua dan ketiga perlu berhati-hati karena perjalanan spiritual dalam kondisi seperti ini seringkali ja­lan di tempat. Bahkan berpeluang untuk diajak turun oleh berbagai daya tarik dan godaan du­nia. Berbeda jika seseorang sedang dirundung duka, sedang diuji dengan kebutuhan men­desak, atau sedang dilanda penyesalan dosa yang mungkin agak resisten terhadap godaan-godaan yang bersifat materi.

Kesenangan hidup, apalagi kalau sam­pai berlebihan, bawaannya sulit mendaki (ta­raqqi) ke langit. Sebagai contoh, orang yang berkecukupan sulit sekali berlama-lama khu­syuk dalam shalatnya, bukan hanya karena banyaknya godaan dunia yang ada dalam pi­kirannya, tetapi juga tidak punya tekanan batin atau trigger, semacam roket pendorong yang akan mengangkatnya ke langit. Trigger itu bia­sanya suasana batin yang betul-betul merasa sangat butuh pertolongan Tuhan. Seperti orang yang merasakan kesulitan yang sesegera mun­gkin harus mengeluarkan diri dari kesulitan itu. Itulah sebabnya Rasulullah pernah mengingat­kan untuk waspada terhadap doa orang yang teraniaya (madhlum) karena doanya lebih ce­pat sampai kepada Tuhan.

Memang dalam Islam dikenal ada dua sayap efektif yang bisa menerbangkan seseorang menuju Tuhan, yaitu sayap sabar dan sayap syukur. Sayap sabar terbentuk dari ketabahan seseorang menerima cobaan berat dari Tuhan seperti mu­sibah, penyakit kronis, penderitaan panjang, dan kekecewaan hidup. Jika sabar menjalani cobaan itu maka dengan tersendirinya terbentuk sayap-sayap yang akan mengangkat martabat dirinya di mata Tuhan. Sayap kedua ialah syukur. Sayap syukur terbentuk dari kemampuan seseorang un­tuk secara telaten mensyukuri berbagai karunia dan nikmat Tuhan, seperti seseorang mendapat­kan rezki melimpah, jabatan penting, dan kese­hatan prima. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya