Berita

Aksi Peringati Harkitnas, KAMMI Usung Isu Manifesto Reformasi

JUMAT, 20 MEI 2016 | 14:02 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi memperingati Hari Kebangkitan Nasional di depan Istana Merdeka (20/5). Aksi yang dimulai setelah salat Jumat ini mengusung isu Manifesto Reformasi.

Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI Kartika Nur Rakhman menilai, kebangkitan nasional harus dimulai dengan keinsafan dan visi perjuangan baru. Bangsa Indonesia harus sadar bahwa reformasi sebagai tonggak sejarah kebangsaan telah dibegal oleh tiga begal reformasi, yakni para politisi busuk, pengusaha hitam, dan pejabat korup.

"Tiga begal reformasi telah membuat jalan reformasi tersesat dan masyarakat menderita juga terhegemoni. Bila kondisi ini berlajut, bangsa dan negara Indonesia bisa bangkrut dan tercabik-cabik. Karenanya bangsa Indonesia butuh visi perjuangan baru sehingga ada arah perlawanan dan perbaikan," ujar Nur Rakhman lewat siaran persnya .

Nur Rakhman menambahkan, Manifesto Reformasi adalah visi perjuangan baru mahasiswa dan rakyat Indonesia dalam upaya menyelamatkan dan mewujudkan kejayaan Indonesia. Manifesto Reformasi terdiri atas sembilan poin perjuangan. Kesembilan poin tersebut adalah koreksi atas beragam kondisi yang melenceng dari enam visi Reformasi 1998.

Adapun sembilan poin itu ialah: Pertama, Tolak politik oligarki, kartel kekuasaan, dan segala bentuk persekongkokolan politik yang merusak tatanan demokrasi Indonesia. Kedua, Tolak ekonomi kapitalistik yang hanya berfokus pada pertumbuhan, tanpa mewujudkan pemerataan dan keadilan ekonomi, ketiga Lawan praktik penegakan hukum yang tebang pilih, menjadi alat sandera politik, dan tumpul pada penguasa.

Poin keempat adalah usut tuntas kejahatan korporasi dan perseorangan yang merugikan kepentingan ekonomi nasional. Kelima, lawan segala bentuk liberalisasi sektor pangan dan energi untuk melindungi hajat hidup rakyat Indonesia. Keenam distribusi kepemilikan tanah dan kekayaan Indonesia kepada rakyat Indonesia, agar tidak lagi hanya dikuasai oleh segelintir orang.

Ketujuh tolak segala bentuk hegemoni budaya yang merusak kepribadian bangsa dan nilai-nilai Pancasila. Kedelapan bangun solidaritas dan konsolidasi nasional dalam meluruskan jalan reformasi demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Terakhir, Lawan segala bentuk intervensi asing terhadap kedaulatan ekonomi dan politik Indonesia.

Dalam aksinya, massa aksi KAMMI menggunakan topeng anonymous dan caping serta pakaian merah sebagai simbol perjuangan semesta rakyat Indonesia dalam upaya menyelamatkan dan mewujudkan kejayaan Indonesia. Massa aksi KAMMI juga menyematkan pita merah putih di kawat pembatas depan Istana Merdeka sebagai simbol cinta dan ikatan kebangsaan merupakan cara terbaik dalam memperjuangkan Manifesto Reformasi.

Koordinator Aksi Riko Putra Tanjung dalam orasinya menyatakan, aksi Manifesto Reformasi ini dilakukan serentak di kota-kota besar di Indonesia.

"Dunia akan mencatat bahwa 20 Mei 2016 adalah hari dimana Manifesto Reformasi dideklarasikan sebagai visi baru perjuangan mahasiswa dan rakyat Indonesia. Sejarah juga akan mencatat bahwa dengan cinta dan rasa kebangsaan, kita sekali lagi akan membuat gelombang reformasi kebangsaan yang sepenuhnya menuntaskan segala persoalan kebangsaan," tandas Riko.

Tiga begal reformasi adalah musuh bersama kita. Mari kita lawan bersama pula. Apabila dirasa ada dalam diri para stake holder gejala dari tiga begal reformasi, KAMMI menyarankan Anda untuk segera taubat dan menebusnya dengan kebaikan dan kontribusi yang nyata untuk Indonesia. Bila tidak, maka Anda akan merasakan cinta dan kemarahan anak bangsa yang tulus mencintai Indonesia dan memperjuangkan Manifesto Reformasi,” pungkas Riko. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Survei INSTRAT: RK-Suswono Unggul Jelang Pencoblosan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:02

Eksaminasi Kasus Mardani Maming, Pakar Hukum: SK Bupati Tidak Melanggar UU

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:02

Isran-Hadi Tingkatkan Derajat Wanita Kalimantan Timur

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:43

Maroko Bantah Terlibat dalam Putusan Pengadilan Uni Eropa Soal Perjanjian Pertanian dan Perikanan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:25

FKDM Komitmen Netral di Pilkada Jakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:21

Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki Jadi Moderator Debat Perdana Pilkada Jakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:18

Aliansi Rakyat Indonesia Ajak Warga Dunia Dukung Kemerdekaan Palestina

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:58

Serangan Israel di Masjid Gaza Bunuh 18 Orang

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:49

Program Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Peran Ekonomi Rakyat

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:28

Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Perlu Didorong-dorong

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:18

Selengkapnya