Berita

Ahok: Kalau Mau Berantem di Sekolah, Keluar Saja

SELASA, 03 MEI 2016 | 21:15 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengecam aksi penindasan yang dilakukan beberapa senior mahasiswa SMA 3 Jakarta kepada juniornya.

"Ini harus tegas. Kalau kamu mau berantem, mau bully adik kelas, yasudah keluar saja. Biar tempat sekolah negeri ini diisi oleh orang-orang yang membutuhkan sekolah gitu loh," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).

Ahok menilai, sekolah negeri yang ada di Jakarta disubsidi dengan menggunakan uang rakyat. Sehingga bagi siswa yang tidak sungguh-sungguh ingin menuntut ilmu lebih baik keluar.

"Masih banyak kan orang gak bisa sekolah nih," terangnya.

Tak hanya itu, Ahok juga menekankan sudah ada tanda tangan dari setiap orangtua murid untuk mematuhi setiap peraturan yang berlaku di sekolah. Salah satunya yaitu point mengenai tindak kekerasan di lingkungan sekolahan.

"Itu poinnya sudah pelanggaran, pelanggaran poinnya akan dikembalikan kepada orang tua (bahasa halus) ya dikeluarin dari sekolah. Bisa sanksi dikeluarkan saya gak tau deh, nanti kamu bisa liat tata tertibnya. Sekarang kan dia kelas 3 misalnya, dikembalikan, dikeluarkan, berarti gak bisa ikut ujian, berarti gak lulus artinya," imbuhnya.

Aksi kekerasan terjadi di SMA 3 Jakarta. Kekerasan itu menimpa seorang pelajar kelas X SMAN 3 berinisial A (15) yang dilakukan oleh empat seniornya kelas XII.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada saat korban pergi ke sebuah acara ulang tahun temannya di restoran di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Namun, saat itu korban sedang diantar oleh orang tuanya. Peristiwa itu dilihat oleh para senior mereka yang ikut diundang dalam acara ulang tahun tersebut.

Kejadian ini pun berlanjut pada Kamis 28 April 2016 sore seusai pulang sekolah, korban mendapatkan aksi bullying dari empat seniornya. Korban pun dibawa ke luar sekolah dan mendapatkan berbagai intimidasi seperti dimarahi, dimaki-maki sampai disiram dengan air yang berada dalam teh botol. [sam]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya