Berita

Menpar Dorong Jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata Menjadi Entrepreneur

KAMIS, 21 APRIL 2016 | 21:28 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong wisudawan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung untuk terjun ke dunia bisnis atau menjadi entrepreneur. Bahkan poin kewirausahaan tersebut menjadi titik tekan Menpar dalam sambutan di hadapan 674 lulusan sekolah pariwisata yang terkenal dengan sebutan ENHAII tersebut.

"Saya survei lulusan STP menjadi GM sebuah perusahaan perhotelan itu gaji maksimalnya, Rp 75 juta sampai Rp 100 juta sebulan. Setahun masih di angka Rp 1,2M," jelas Menpar, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya (Kamis, 21/4).

Diakuinya, besar-kecil gaji itu relatif. Tetapi angka itu masih jauh dibandingkan sektor telekomunikasi yang sudah menembus Rp 3-6 miliar. Kalau menjadi profesional, maksimal take home pay hanya di angka Rp 1,2 M.

"Karena itu harus ada 10 persen menjadi entrepreneur. Di sinilah lulusan STP bisa mendapatkan benefit yang jauh lebih tinggi," jelas mantan  Dirut Telkom ini.

"Jangan khawatir, saya akan terus membantu dan mendampingi kalian, jika ingin menjadi start up company. Terutama akses untuk mendapatkan kredit dari lembaga keuangan. Kemenpar sudah menjalin kerjasama dengan OJK --Otoritas Jasa Keuangan-- Pak Muliawan D Hadad," jelas Arief Yahya.

Menpar sangat antusias dengan lulusan STP ENHAII yang zero unemployment. Artinya 100 persen terserap oleh pasar tenaga kerja, 40 persen ke luar negeri. Rata-rata kiriman ke orang tua, mencapai USD 1000 per bulan. Artinya, supplay masih kurang dibandingkan dengan demandnya. "Anda tidak salah pilih di jalur cultural industry seperti di pariwisata ini," ucapnya.

Presiden Joko Widodo sudah menegaskan dalam berbagai momentum, pariwisata ditempatkan sektor prioritas, selain Infrastruktur, energi, pangan dan maritime. Ke depan sudah menunggu 10 Top Destinasi atau 10 Bali Baru yang membutuhkan amenitas yang menjadi wilayah garapan lulusan STP.

"Karena itu Pak Ahman Sya, Deputi Kelembagaan Kemenpar mohon disiapkan Inkubator, bagi anak-anak mahasiswa STP yang ingin mengembangkan entrepreneurship, sebelum terjun di bisnis yang sesungguhnya," papar Arief Yahya.

Karena Kemenpar memang sedang gencar-gencarnya menciptakan destinasi unggulan, yang membutuhkan SDM yang kuat. Ingat, 95% start up company itu gagal, antisipasinya adalah digembleng dulu di inkubator. Kerjasama dengan lembaga yang sudah punya pamor dan reputasi kuat, seperti ITB.

Kemenpar akan memfasilitasi pada mahasiswa dan lulusan STP Bandung untuk mendapatkan KUR dengan bunga 9 persen, pada usaha yang terkait dengan pariwisata. Misalnya membuat resto, cafe, modal kitchen set, aplikasi teknologi dan lainnya di destinasi wisata. "Gampangnya, bisa kredit semudah kredit motor," ungkapnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya