Berita

kombes rikwanto/net

Pertahanan

MISTERI KEMATIAN SIYONO

Hari Ini, Sidang Etik Anggota Densus 88 Hadirkan Pak Lurah

RABU, 20 APRIL 2016 | 13:40 WIB | LAPORAN:

Sidang kode etik masih digelar oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri terhadap para anggota Densus 88 Anti Teror yang terkait dengan kematian Siyono, terduga teroris asal Klaten.

Juru bicara Mabes Polri, Komisaris Besar Rikwanto, menyatakan, sidang etik profesi kembali digelar siang ini setelah sidang perdana berjalan kemarin.

"Masih berlanjut. Proses masih berjalan, kemungkinan minggu depan masih berjalan. Saat ini kita mendengarkan apa yang dilakukan petugas waktu bawa Siyono sehingga terjadi perkelahian dan meninggal," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4).


Dalam persidangan hari ini, lanjut dia, hadir para saksi dari pihak Densus 88, Kepala Lurah, saudara kandung Siyono, dan orang tua Siyono untuk didengarkan keterangannnya.

"Hadir juga dari Pak Lurah di Klaten, kakak Siyono dan orang tua Siyono," terangnya.

"Proses masih berlangsung dan masing-masing pihak menyampaikan keterangan. Minggu depan, mudah-mudahan bisa disimpulkan apa yang terjadi dan ditemukan ada tidaknya pelanggaran," jelasnya.

Sebelumnya, hasil otopsi tim dokkter Muhammadiyah bersama Komnas HAM pekan lalu menemukan banyak kejanggalan atas kematian Siyono. Ditemukan tidak ada indikasi perkelahian atau perlawanan dari Siyono ketika penangkapannya berlangsung pada Maret lalu di Desa Pogung, Klaten.

Dari hasil otopsi yang dilakukan sembilan dokter Muhammadiyah dan satu dokter dari Polda Jawa Tengah, terungkap bahwa ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuh Siyono. Almarhum dipastikan wafat akibat luka dalam di bagian rongga dada, patah tulang di dalam dada yaitu lima tulang di sebelah rongga dada kiri hingga menusuk ke jantung.

Hasil otopsi ini juga menepis kabar yang menyatakan jenazah Siyono telah diotopsi sebelumnya. Terungkap, jenazah Siyono belum pernah diotopsi. Otopsi yang dilakukan oleh pihak dokter Muhammadiyah adalah otopsi pertama. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya