Berita

Publika

Tentang Pentingnya Komunitas Sosial-Budaya ASEAN

SELASA, 19 APRIL 2016 | 15:30 WIB

PERHIMPUNAN Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN-Association of Southeast Asian Nations) dibentuk pada 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN, atau dikenal sebagai Deklarasi Bangkok.

Dokumen berisi lima preambles (pembukaan) dan lima paragraf operatif. Para wakil dari lima negara pendiri yaitu Adam Malik - Indonesia, Tun Abdul Razak - Malaysia, Narciso Ramos - Filipina, S. Rajaratnam - Singapura, dan Thanat Khoman - Thailand. ASEAN memiliki tujuan utama untuk mempromosikan kerjasama, stabilitas politik dan ekonomi.

Brunei bergabung pada tanggal 7 Januari 1984 enam hari setelah kemerdekaan dan Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995 sebagai anggota kehormatan ke-6 dan ke-7.


Tiga puluh tahun setelah pembentukannya, ASEAN menyambut Laos dan Burma menjadi keanggotaan penuh pada tanggal 23 Juli 1997 diikuti oleh Kamboja pada tanggal 30 April 1999.

Pada tanggal 7 Oktober 2003, para pemimpin ASEAN mengadopsi Deklarasi ASEAN Concord II, dalam rangka membangun Komunitas ASEAN pada 2020. KTT ASEAN ke-12 pada 13 Januari 2007 menyatakan target jauh lebih awal 2015 untuk membangun komunitas ini.

Menurut Deklarasi 2003, Komunitas ASEAN harus terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan (Political-Security Community), Komunitas Ekonomi (Economic Community),dan Komunitas Sosial-Budaya(Socio-Cultural Community), yang terkait  erat dan saling menguatkan untuk tujuan menjamin perdamaian yang tahan lama, stabilitas dan berbagi kemakmuran di setiap wilayah.

Masing-masing pilar memiliki Blueprint tersendiri. ASEAN dianggap organisasi regional yang paling sukses di Asia dan sekarang memberikan kepemimpinan untuk regional Asia. Pada saat yang sama, minat akademik di ASEAN meningkat dengan tumbuhnya fokus pada integrasi dan fenomena umum regionalisme.

Entitas yang relevan dalam proses ini termasuk, The East Asia Summit (ASEAN, kemudian China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Rusia).

Dewan ASCC (ASEAN Socio - Cultural Community) adalah salah satu dari tiga Komunitas ASEAN, dua lainnya adalah Komunitas Politik-Keamanan dan Komunitas Ekonomi. Agenda ASCC berfokus pada sosial, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan manusia. Lingkup kerja Dewan ASCC meliputi hal-hal lingkungan, pendidikan, budaya, kesehatan, pemuda, perempuan, anak-anak, pekerja, kesejahteraan sosial, dan pelatihan bagi warga sipil.

Berdasarkan hal tersebut di atas, ASCC memiliki harapan masa depan dengan karakteristik pembangunan manusia, kesejahteraan sosial dan perlindungan, keadilan sosial dan hak asasi, memastikan kelestarian lingkungan hidup, membangun identitas ASEAN, dan mempersempit pengembangan gap.

Rencana kerja ASCC memiliki empat unsur yaitu, membangun sebuah komunitas peduli masyarakat untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerataan dan pembangunan manusia; mengelola dampak sosial dari integrasi ekonomi dengan membangun basis sumber daya manusia yang kompetitif dan sistem perlindungan sosial yang memadai; meningkatkan kelestarian lingkungan dan tata kelola lingkungan; dan memperkuat dasar-dasar kohesi sosial daerah terhadap Komunitas ASEAN pada tahun 2020.

Tujuan dari ASCC adalah untuk memberikan kontribusi untuk mencapai Komunitas ASEAN yang berorientasi pada orang dan bertanggung jawab secara sosial untuk memenuhi solidaritas yang tahan lama dan persatuan antara masyarakat dan negara-negara anggota ASEAN. Hal ini bertujuan untuk menciptakan identitas umum dan membangun masyarakat yang saling peduli, juga meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian.

Fokus ASCC adalah pada memelihara manusia, sumber daya alam dan budaya untuk pembangunan berkelanjutan dalam harmoni dan masyarakat yang berorientasi pada ASEAN.

Sebelumnya, Oktober tahun lalu saya pernah menjadi salah satu peserta dalam Konferensi Pemuda Rusia - ASEAN Ke-3 (Third Russia-ASEAN Youth Summit), dengan tema "Pemuda Rusia-Pemuda ASEAN, Memperluas Koneksi Regional".

Summit tersebut menjadikan peluang baru untuk perbaikan kontak di kalangan pemuda, bertukar pandangan tentang perspektif lebih lanjut untuk pengembangan dan mempertahankan hubungan, untuk menumbuhkan rasa saling pengertian dan kerjasama untuk Rusia dan ASEAN, tentu saja untuk memastikan kesejahteraan sosial dan kemakmuran budaya, juga untuk menyadarkan, serta membangkitkan semangat, membentuk bakat dari pemuda untuk kebaikan masa depan ASEAN, antara pemimpin muda dari negara Rusia dan ASEAN.

Aty Agustinawaty

Candidate Master of Law FEFU-Russia

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya