Berita

Diduga Terima Suap Terkait KA Cepat, Pantas Rini Ngotot Desak Jokowi

RABU, 13 APRIL 2016 | 13:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak segera bertindak cepat memeriksa Menteri BUMN Rini Soemarno terkait dugaan suap dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Desakan tersebut disampaikan Direktur Center For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi menyusul terungkapnya dugaan praktik suap perusahaan China Railway Construction Limited (CRC) yang menggarap KA cepat.

Hal itu terungkap dalam persidangan Gubernur Provinsi Hainan, Ji Wenlin, pada pertengahan Januari 2016 di Tiongkok. Disebutkan, Ji Winlen bersama Komite Pusat Partai Komunis China Zhou Yong Kang membangun sejumlah proyek di sejumlah negara.


Keduanya mendapatkan komisi sebesar 10-20% dari setiap proyek yang dimenangkan sejumlah perusahaan China di berbagai negara Asia. Salah satu perusahaan yang mereka bantu memenangkan proyek adalah CRC. [Baca: Rini Soemarno Terima Rp 65 Miliar Terkait Kereta Cepat Jakarta Bandung]

Untuk Indonesia, Ji Wenlin dan Zhou Yong Kang memiliki hubungan sangat dekat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo lewat Menteri BUMN Rini Soemarno, orang yang paling menentukan dalam proyek kereta cepat. Pada Januari 2016, Ji Wenlin mengatur transfer uang sejumlah 5 juta dolar AS atau setara Rp 65 miliar ke Menteri Rini.

"Segera KPK untuk memanggil Menteri Rini. Atas Ji Wenlin yang mengatur transfer uang sejumlah 5 juta dolar AS atau setara Rp 65 miliar ke Menteri Rini," tegas Uchok saat dihubungi sesaat lalu (Rabu, 13/4).

Terkait hal tersebut, Uchok tidak heran kalau pada waktu itu Rini paling ngotot agar proyek senilai Rp 78 triliun harus segera dilaksanakan. Ground breaking sendiri akhirnya diresmikan Presiden Jokowi pada 21 Januari lalu. "Pantesan ngotot Ibu Rini ternyata, ada berita transfer toh. Asyik dong Bu Menteri," sindir Uchok.
 
Karena itu, alasan untuk mendepak Rini dari kabinet semakin kuat. "Tidak ada alasan lagi buat Presiden Jokowi untuk mempertahankan Rini sebagai menteri. Dan juga Presiden jangan main geser geser ke menteri lainnya, karena ada berita Rini dapat transfer nih," demikian Uchok. [zul]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya