Berita

jaksa agung

Jaksa Banyak Ditangkap, HM Prasetyo Harus Dicopot

SELASA, 12 APRIL 2016 | 21:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo dipertanyakan terkait serangkaian penangkapan sejumlah jaksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini.

Hal itu juga menunjukkan Jaksa Agung yang berasal dari partai politik tersebut terlalu banyak berwacana dan hanya melakukan manuver-manuver politik demi pencitraan tanpa melihat bobroknya sistem pengawasan kejaksaan di tingkatan bawah.

Demikian disampaikan Praktisi hukum Effendi Syahputra dalam keterangannya malam ini (Selasa, 12/4). (Baca: Memprihatinkan, Banyak Jaksa Dicokok KPK Belakangan Ini)

"Penangkapan Jaksa di OTT ini juga semakin memperlihatkan bahwa Figur HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung tidak memberikan suri teladan bagi jaksa-jaksa di bawahnya, jaksa-jaksa dibawah seolah kehilangan sosok panutan pemimpin yang baik dan berintegritas dalam penegakan hukum," ungkapnya.

Karena itu, dia meminta agar Presiden Jokowi segera mereshuffle Prasetyo agar lembaga yang sangat strategis dalam penegakan hukum ini dapat bersih dan menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum di Negara ini.

"Meminta kepada Sdr. HM Prasetyo dengan suka rela mengakui kegagalannya dalam pembinaan dan pengawasan serta sistem manejemen kejaksaan untuk mundur dari jabatannya sebagai Jaksa Agung, karena telah gagal dalam mengamban misi penegakan hukum," imbuh pengacara muda ini.

Dia berharap, posisi Jaksa Agung diisi tokoh-tokoh bangsa yang berintegritas dan terbebas dari kepentingan-kepentingan pribadi maupun kelompok ataupun kepentingan politis lainnya.

Pada Senin kemarin, KPK menetapkan dua jaksa, Deviyanti Rochaeni dan Fahri Nurmallo sebagai tersangka dalam kasus suap penanganan perkara dugaan korupsi BPJS 2014 Subang, Jawa Barat. Keduanya adalah Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus BPJS tersebut. Meski, seminggu sebelum operasi tangkap tangan (OTT) Senin kemarin, Fahri sudah dimutasi ke Jawa Tengah.

Sebelumnya, KPK juga melakukan OTT terhadap pejabat PT Brantas Abipraya (Persero) karena diduga hendak melakukan penyuapan terhadap jaksa di lingkungan Kejaksaan Tinggi, Jakarta. Meski memang, sampai saat ini KPK belum menetapkan pihak dari Kejati sebagai tersangka. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya