Berita

Bisnis

Indonesia Bisa Jadi Basis Produksi Pabrikan Otomotif Dunia

SABTU, 09 APRIL 2016 | 09:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Perindustrian Saleh Husin yakin Indonesia mampu menjadi basis produksi pabrikan otomotif dunia. Bukan hanya sebagai negara tujuan pemasaran, sebaliknya produksi mobil dan sepeda motor nasional dapat berorientasi ekspor.

"Pendekatannya beragam, kadang saya sindir, saya goda, juga saya tawarkan dengan memaparkan fasilitas fiskal dan non fiskal," ujarnya usai berkeliling meninjau Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di Jakarta, Jumat (8/4).

Karena itu para perusahaan otomotif terus didesak memperbanyak membangun pabrik mesin dan komponen serta bukan sekadar perakitan. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan pimpinan puncak otomotif yang memasarkan produknya di Indonesia, pihaknya terus meminta peningkatan investasi.

"Bahkan saat ke pabrik beberapa merek di Jepang, kita terus terang bilang 'jangan tanggung-tanggung berbisnis otomotif di Indonesia'. Pemerintah sudah serius, jangan sampai momentum baik ini dilewati mereka dan justru diambil kompetitor," sambungnya.

Dia juga berharap, pelaku usaha melakukan identifikasi lapangan secara lebih akurat terhadap selera pasar domestik maupun global yang semakin kritis, terutama pada aspek kualitas, harga, dan pelayanan purna jual.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin, penjualan kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,1 juta unit pada tahun 2015. Angka penjualan ini akan terus tumbuh seiring peningkatan ekonomi nasional.

Investasi sektor otomotif pun terus mengalir seiring perbaikan iklim berusaha dan penanaman modal. Toyota sudah membangun pabrik mesin, Isuzu dan Mitsubishi juga menyuntikkan terus modal untuk menambah produksi.

"Juga pemain besar otomotif asal China, Wuling sedang membangun pabrik Rp 10-11 triliun di Karawang. Artinya, jika masih ada yang hanya menjual mobil tanpa punya orientasi bangun pabrik, ya siap-siap disalip oleh pabrikan yang lebih agresif," tandasnya.

Apalagi, industri otomotif telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu prioritas melalui berbagai upaya strategis terutama untuk menarik investasi baru dan mendorong peningkatan kapasitas produksi.

Upaya yang dilakukan antara lain memperkuat struktur industri otomotif melalui peningkatan kemampuan industri komponen dan infrastruktur teknologi, peningkatan daya saing industri otomotif melalui peningkatan kemampuan SDM dan manajemen industri, serta peningkatan penguasaan teknologi dan R&D industri otomotif.

Didampingi Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, Menperin mengunjungi hall A, B, dan C yang diisi berbagai merek seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Mitsubishi, Hyundai, Jeep, dan Mercedes Benz.

Saleh juga menyambangi stan motor berkapasitas mesin besar atau yang lebih dikenal sebagai motor gede (moge). Seperti halnya mobil, dia kembali menegaskan harapan agar moge yang beredar juga diproduksi di Indonesia.

Menperin juga mengunjungi stan khusus industri komponen dan stan mobil listrik racikan mahasiswa beberapa perguruan tinggi antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, Universitas Pasundan, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung dan Politeknik Negeri Jakarta.

Lebih dari tiga jam, Menperin mengunjungi beragam stan dan turut ditemani Inspektur Jenderal Kemenperin Soerjono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Yan Sibarang Tandiele, Bendahara Gaikindo Anton Kemal Tasli Kumonty, Direktur PT Dyandra Media International Tbk, Ery Erlangga dan Hendra Noor Saleh. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya