Berita

Nusantara

Ahok Yakin Simpang Susun Semanggi Bisa Kurangi Macet 30 Persen

JUMAT, 08 APRIL 2016 | 15:40 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan, pembangunan Simpang Susun Semanggi dapt menanggulangi kemacetan Ibukota hinggal 30 persen.

Ditargetkan proyek ini kelar pada pertengahan 2017.

"Jadi minimal orang dari bandara ngga stuck (macet tidak bergerak) lagi sampai Grogol. Dulu kan muternya kecil dari besar ke kecil," ujar Ahok ketika melakukan Groundbreaking di Taman Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (8/4).


Sekedar diketahui, pembangunann Simpang Susung Semanggi ini tanpa adanya perencanaan sama sekali. Oleh sebab itu, fly over tersebut dibuat dengan menggunakan rancang bangun.

"Kalau kita pakai perencanaan, perencanaan, perencanaan kapan selesainya? Kita udah ciptakan di DKI jadi Provinsi pertama yang ada gunakan rancang bangun," kata Ahok.

"Jadi DKI sudah memulai sebuah cara yang baru bangunan kami sekolah, rusun, jembatan, kami lebih mengarah ke rancang bangun. Rumah sakit jadi cepat," lanjutnya.

Sebaliknya, mantan bupati Belitung Timur ini menganggap apabila setiap kali ingin melakukan pembangunan DKI harus melalui perencanaan, maka dapat dipastikan proyek tersebut akan rampung lama atau molor.

"Bayangin, kalau dulu lelang konsultan membuat DED (Detail Engineering  Design). Itu saja kadang-kadang bisa 1-2 tahun, dapat itu. Kadang-kadang kalau nggak ada anggaran stop lagi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada Faizal menambahkan, proyek fly over dibiayai perusahaan swasta, yaitu PT. Mitra Panca Persada, sebagai kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan. Hal ini mengacu pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan.

Sedangkan kontraktor proyeknya PT. Wijaya Karya (Persero). Mereka mengerjakan proyek setelah ditetapkan menjadi pemenang tender Design and Build Pengembangan Simpang Susun Semanggi.

Nilai proyek mencapai Rp 360 miliar, sedangkan nilai kompensasi dari pihak pengembang sekitar Rp579 miliar, dan sisanya akan dipakai untuk membangun infrastruktur di tempat lain.[wid]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya