Berita

Sudarnoto Abdul Hakim/net

Sudarnoto: Kasus Siyono Bertentangan Dengan Pancasila

JUMAT, 08 APRIL 2016 | 11:21 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Semua elemen bangsa perlu menyatakan pandangan dan sikap sebagaimana yang telah disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa terorisme adalah musuh agama, kemanusiaan dan bangsa. Akan tetapi pencegahan terorisme haruslah tetap dilakukan sesuai dengan dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah bangsa yang telah disepakati bersama.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) PP Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/4), mencermati pemberitaan kasus tewasnya terduga teroris Siyono yang menjadi viktimisasi Densus 88 Mabes Polri.

Jelas Sudarnoto, perlakuan terhadap Siyono oleh Densus 88 benar-benar merupakan penentangan terhadap Pancasila secara kasat mata.

Atas dasar itu, lanjut Sudarnoto, maka semua elemen bangsa juga harus memberikan dukungan kepada negara untuk mencegah bangsa ini dari segala bentuk ancaman ideologi dan gerakan yang bertentangan dengan Pancasila sepanjang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Menurutnya, hasil otopsi sementara yang dilakukan terhadap jenazah yang digerakkan oleh Muhammadiyah seharusnya menjadi momentum khususnya bagi Polri untuk melakukan pembenahan secara serius dan fundamental. Keseriusan ini antara lain ditunjukkan dengan kesediaan Polri untuk menyelesaikan secara hukum dan adil atas tindakan brutal dan tidak manusiawi terhadap Siyono.

Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat ini menambahkan, ini juga merupakan momentum bagi kekuatan civil society dan semua elemen bangsa untuk memaksimalkan peran-peran kemanusiaan secara kongkrit, damai, menyentuh ke akar masalah, tetap menjunjung tinggi hukum yang berlaku dan terbebas dari kepentingan-kelentingan sesaat.

"Satu-satunya pemihakan yang harus dutunjukkan adalah terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab sebagaimana yang ditegaskan dalam Pancasila," tegas Sudarnoto.

Terakhir, Sudarnoto menekankan, sudah mendesak waktunya aparatur negara memberikan penegasan kepada semua elemen bangsa termasuk masyarakat internasional bahwa Indonesia adalah negara beradab. Karena itu, harus ada keberanian dan kesiapan untuk secara serius menjadi teladan kemanusiaan, bukan mempertontonkan kejahatan.

"Ini bagian penting dari revolusi mental yang belum tergarap serius," tukasnya. [rus]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Pengurus Serikat Pekerja Kuatkan Gugatan Pensiunan Pegadaian

Kamis, 13 Februari 2025 | 01:34

Platform Telkom Genjot Kualitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Kamis, 13 Februari 2025 | 01:19

Tokoh Dayak: Pilbup Barito Utara Cukup Lancar

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:53

Wujudkan Energi Bersih, Pertamina Sulap Gas Suar Kilang Menjadi Listrik

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:31

Terdakwa Kasus Narkoba Berhasil Diringkus Usai Buron 10 Tahun

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:13

Kerja Sama "Two Countries Twin Parks" Genjot Investasi Sektor Industri

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:45

Erdogan Hadiahkan Mobil Listrik Togg T10X pada Prabowo

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:35

Cukong Trump Tekor Rp3.300 Triliun, IHSG Berbalik Lompat 1,74 Persen

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:31

Biaya Perjalanan Dinas Hingga Rapat Dipangkas Polri Demi Efisiensi

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:17

Warga Pesisir Pulau Jawa Terancam Ditelan Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 22:55

Selengkapnya