Berita

Kadiv Humas Polri Panik, Bukti Kematian Siyono Penuh Kejanggalan

RABU, 06 APRIL 2016 | 22:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, menuding ada kelompok pro teroris yang ikut mengadvokasi keluarga almarhum Siyono dalam mencari keadilan. Pernyataan Irjen Anton tersebut ngawur.

"Sebab sejauh ini kelompok yang mengadvokasi keluarga Siyono yaitu Komnas HAM yang merupakan alat negara di dalam memastikan terjaminnya penghormatan HAM di dalam masyarakat ditambah Muhammadiyah dan civil society," tegas Ketua Komite Penduduk Asli Indonesia (KOPAI), Syahrul Efendi Dasopang, dalam pesan singkatnya (Rabu, 6/4).

Dalam pandangannya, sangat jelas sekali bahwa pernyataan Kadiv Humas tersebut sebagai refleksi kepanikan akibat pelaksanaan autopsi jenazah Siyono. Dengan indikasi kepanikan itu pula patut diduga bahwa semakin jelas ada yang tidak beres terhadap kematian Siyono.

"Sejak semula sudah muncul keanehan mengapa usaha otopsi dihalang-halangi sedemikian rupa," ungkap mantan Ketua Umum PB HMI ini.

Karena itu, dia menambahkan, kejanggalan penyebab kematian Siyono tak bisa lagi ditutupi oleh Polri. Bahkan tuduhuan Siyono merupakan penanggungjawab persenjataan kelompok tertentu juga dipertanyakan.

"Pertanyaannya, polisi yang bekerja di atas dasar praduga tak bersalah, kok dapat mengambil tindakan dan kesimpulan sebelum ada keputusan hukum lewat pengadilan yang bersifat tetap. Jelas tindakan semacam ini tak boleh dibiarkan. Ini kesewenang-wenangan yang brutal dan vulgar. Apa polisi tengah mendidik publik untuk kembali ke zaman barbar?" katanya mempertanyakan.

Syahrul sendiri menganjurkan Humas Polri lain kali memberikan pernyataan lebih cerdas, menghindari pernyataan tendensius dan spekulatif. Apalagi, Polri harus belajar dengan baik bahwa tidak setiap elemen masyarakat dapat diperlakukan secara sewenang-wenang atas nama pembasmian terorisme.

"Cukuplah Siyono yang kehilangan hak hidupnya secara semena-mena. Tidak boleh ada Siyono-Siyono lain di kemudian hari," pungkasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

DPRD Kota Bogor Berharap Sinergitas dalam Perayaan HUT ke-79 TNI

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:47

Pram-Rano Komitmen Sehatkan Mental Warga Jakarta Lewat Ini

Minggu, 06 Oktober 2024 | 23:23

IKA Unpad Rekomendasikan 4 Calon Menteri Prabowo-Gibran

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:23

Dukung Egi-Syaiful, Partai Buruh Berharap Ada Kenaikan Upah

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:17

Mega-Prabowo Punya Koneksi Psikologis dan Historis

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:56

KPK OTT di Kalimantan Selatan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:14

Dharma Pongrekun: Atasi Kemacetan Jakarta Tidak Bisa Hanya Beretorika

Minggu, 06 Oktober 2024 | 21:11

Pram dan Rano akan Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer agar Tidak Terjerat Pinjol

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:54

Suswono Kehabisan Waktu Saat Pantun Penutup, Langsung Dipeluk RK

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:42

Badai PHK Ancam Jakarta, Pram-Rano Bakal Bikin Job Fair 3 Bulan Sekali

Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:30

Selengkapnya