Berita

Menpar Launching Festival Pesona Mentawai 2016

RABU, 06 APRIL 2016 | 18:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Pariwisata Arief Yahya resmi melaunching Festival Pesona Mentawai 2016 di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, tadi malam. Festival Pesona Mentawai 2016 sendiri akan digelar pada 19-24 April mendatang.

Acara launching Festival tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit dan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet. Juga dimeriahkan tarian tradisional Turuk Langgai, yang ditampilkan dengan penari-penari bertatto yang khas Mentawai. Tetabuhan musiknya juga cukup unik dengan bongo dan alat-alat tradisional.

Menpar menjelaskan pelaksanaan Festival Pesona Mentawai 2016 ini merupakan yang pertama kali digelar. Dia berjanji akan menjadikan Festival Pesona Mentawai menjadi agenda tahunan.


"Dukungan Kemenpar dari pemasaran adalah, akan menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan. Karena itu, semua pihak bisa prepare lebih awal. Lebih matang, lebih keren, lebih banyak mengundang wisatawan baik nusantara maupun mancanegara," jelas Arief Yahya dalam rilis yang diterima sesaat lalu (Rabu, 6/5).

Dukungan lain, lanjut Menpar, dari sisi pengembangan destinasi, Siberut menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Tahun ini akan dibuat masterplan-nya, secara menyeluruh untuk Mentawai, agar tertata sejak dini.

"Karena itu, Pak Bupati, Pak Gubernur, jangan dibangun apa-apa dulu, sabar dulu, sebelum detail masterplannya jadi. Saya menugaskan Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata (PDIP) Kemenpar untuk menuntaskan masterplannya," ucap Arief Yahya yang meminta Dadang Rizky, Deputi PDIP itu untuk berdiri di tengah-tengah sekitar 200 audience.

Menpar menyebutkan Mentawai itu memiliki atraksi alam yang sangat bagus. Punya 70 surfing spot yang level dunia, dari sekitar 400-an spot yang ada, dan 30 diving spot yang indah melihat kehidupan bawah laut. "Saya ingat, dulu Kuta Bali itu dibangun dan didatangi wisman Australia karena surfing spotnya, sekitar tahun 1970. Tapi ombak surfing Mentawai jauh lebih ekstrem dan menantang daripada di Kuta Bali," jelas mantan Dirut Telkom ini.

Kalau diving, aku Arief Yahya, memang masih belum bisa mengimbangi triangle Raja Ampat, Labuan Bajo dan Wakatobi. Dan mereka memang sudah mengembangkan pariwisata berbasis maritime itu puluhan tahun yang lalu. Tapi kalau surfing, saya jamin Mentawai lebih oke. Dari tiga besar surfing site dunia, Mentawai itu nomor dua dan tiga. Nomor satunya, Hawai, USA di Pacific,” ungkap Arief Yahya.

Soal akses, saat ini bandara yang tersedia di Mentawai masih 800 meter. Sementara saat ini naik kapal ke Mentawai masih 3 jam, itu waktu yang masih terlalu lama. Gampangnya begini, 75 persen wisman itu masuk ke Indonesia lewat udara, karena kita negara kepulauan. 24 persen via penyeberangan di Batam-Bintan via Singapore. Hanya 1 persen pelintas batas, atau overland. Karena itu, biar tidak kerja dua kali, maka sebaiknya disiapkan konsep bandara dengan lebar 45 meter dan panjang 2.500 meter,” kata dia.

Kalau saat ini sudah ada 800 meter, maka tinggal lahan untuk perpajangan bandaranya. "Pak Bupati dan Pak Gubernur yang menyiapkan tanahnya. Kalau sudah clear and clean, nanti diajukan ke Kementerian Perhubungan. Kalau Pemda yang membangun sendiri, saya kira tidak siap dari budgetingnya," tandasnya.

Selama ini, Mentawai sudah dikunjungi oleh 8.000 wisman dan 2.000 wisnus. Jumlah wisman lebih banyak daripada wisnus. Nanti, kalau direct flight dari Jakarta, dengan harga tiket sekitar Rp 600 ribuan, itu baru bisa diandalkan. Orang Jakarta disuruh transit lalu menyeberang 3 jam, sudah hampir pasti susah," demikian Arief Yahya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya