Berita

Mokhtar Bemokhtar/net

Dunia

Gambaran Konspirasi Aljazair dan AQIM Semakin Detail

RABU, 30 MARET 2016 | 09:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Konspirasi Aljazair dengan kelompok Al Qaeda di Maghribi (AQIM) kembali jadi pembicaraan hangat di kalangan pengamat keamanan dan terorisme Afrika Utama dan Timur Tengah.

Medi1 TV dalam talkshow Rabu malam pekan lalu (23/3) membicarakan laporan intelijen yang menyebutkan bahwa Aljazair dan AQIM memiliki kesepakatan rahasia di balik krisis penyanderaan di kilang gas Ain Amenas pada Januari 2013.

Dalam program berjudul 60 Minutes Pour Comprendre televisi yang berada di Tangier itu mengudarakan rekaman pembicaraan di antara penyandera. Dalam pembicaraan itu disebutkan bahwa pimpinan AQIM Mokhtar Belmokhtar menjalin kesepakatan dengan perwira tinggi Aljazair.


Operasi rahasia itu diberi nama Signed in Blood atau Tantatangan Darah. AQIM adalah kelompok teroris yang dipimpin oleh teroris-teroris dari Aljazair.

Rekaman itu menggarisbawahi keterlibatan militer Aljazair di balik pembunuhan warganegara asing yang menjadi sandera. Penyanderaan berakhir dengan kematian 40 sandera dari 10 negara. Di pihak teroris sebanyak 29 orang tewas.

Pembicaraan via telepon itu pun mengkonfirmasi temuan Wikileaks yang mempublikasikan e-mail rahasia Hillary Clinton saat masih menjadi Menteri Luar Negeri AS.

Dalam salah satu e-mail dengan judul Latest French Intel on Algeria Hostage tanggal 18 Januari 2013 yang dikirimkan oleh sahabat lama dan orang kepercayaan Clinton, Sidney Blumenthal.

Dalam e-mail itu disebutkan bahwa Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika sangat terkejut dan kehilangan orientasi oleh serangan ke kantung penyanderaan. Sementara pejabat militer Aljazair khawatir operasi itu akan menghidupkan kembali perang saudara yang pernah terjadi.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk menyerang kantong penyanderaan dan menjadikan keselamatan sandera sebagai pertimbangan kedua. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya