Berita

GMT Membuktikan Waktu Juga Menjadi Faktor Penting Dalam Pariwisata

SELASA, 08 MARET 2016 | 19:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Fenomena Gerhana Matahari Total menunjukkan bahwa destinasi dalam pariwisata masa kini bukan semata-mata tempat (space, topos), yang bisa dipijak, bisa diraba dan kasat mata. Waktu atau public time, atau chronos juga sebuah destinasi.

"Ya, hanya 12 provinsi di Indonesia, hanya di tempat kita saja yang kena di daratan dan hanya 9 Maret 2016 dalam 3,5 abad fenomena alam ini terjadi," jelas Menpar Arief Yahya dalam Seminar "Gerhana Matahari: Monumen Destinasi Waktu" di Belitung, (Selasa, 8/3).

Karena itu ribuan wisman asal Eropa, Amerika, Jepang, dan lainnya berduyun-duyun ke-12 provinsi itu hanya mengejar momentum 2-3 menit GMT. "Mereka adalah pemburu-pemburu destinasi waktu! Kita beruntung, Tuhan memberi bonus GMT di Indonesia. Even utamanya diciptakan Tuhan, kita tinggal mengemas dan mempromosikan," jelas Arief.

Peristiwa GMT, kata dia, adalah sebuah tujuan ruang waktu. Terjadi pada waktu tertentu, pada tempat tertentu, dalam pencarian posisi dan hubungan kita dengan alam semesta.

"Kebetulan lagi, fenomena itu melintasi Belitung, yang sedang diproyeksikan sebagai salah satu dari 10 top destinasi prioritas. Maka serba kebetulan ini harus dimaknai sebagai salah satu tanda zaman, bahwa saatnya pariwisata menjadi andalan di masa depan," kata Arief Yahya.

Karena itu pula, Kemenpar gencar mempromosikan GMT yang akan melintasi di 12 provinsi tersebut. Ke-12 provinsi tersebut adalah Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

Dia mengakui bahwa tidak semua daerah yang dilalui GMT tersebut tidak memiliki 3A, syarat yang selama ini ia sampaikan sebagai tujuan destinasi wisata. 3A tersebut adalah atraksi (produk), akses (sarana dan infrastruktur), dan amenitas (fasilitas pendukung).

"Biar wisman datang dulu, begitu melihat atraksi dan alam yang bagus, kelak mereka akan datang lagi. Itulah mengapa kami buat 100 event di saat GMT, biar culturalnya juga ikut menjadi daya tarik yang kuat," kata Menpar. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya