Berita

Nusantara

Pemerintah Terus Matangkan Pembentukan Badan Otorita Danau Toba

SABTU, 05 MARET 2016 | 12:29 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah terus mematangkan rencana pembentukan Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Rapat marathon pun digelar. Termasuk kemarin (Jumat, 4/3) rapat koordinasi antar kementerian dan lembaga di Kemenko Maritim, sampai ke level teknis.

Tim Top-10 Destinasi Kemenpar yang dipimpin Hiramsyah Sambudhy Thaib menjelaskan rapat tersebut membahas hal-hal penting termasuk terobosan yang dimungkinkan, seperti payung hukum badan otorita itu sendiri.

"Untuk menjawab kebutuhan badan otorita, agar lebih lincah, lebih gesit, tidak kaku, untuk melakukan percepatan pembangunan," ungkap Hiramsyah dalam keterangannya (Sabtu, 5/3).

Dia mencontohkan, seperti pelimpahan beberapa kewenangan kepada badan ororita (PTSP), tata kelola keuangan yang sesuai dengan semangat badan percepatan. Termasuk soal target dan program kerja. "Kami akan memberntuk tim kerja yang lebih kecil dan membahas isu spesifik, dan langsung dirapatkan Senin sorenya," tandasnya.

Sebelumnya, sehari setelah Rapat Terbatas (Ratas) percepatan Danau Toba dengan Presiden Joko Widodo di Hotel Niagara, Simalungun, 1 Maret 2016 lalu,  tim juga langsung menggelar rapat.

Presiden sendiri meminta agar terus dipsatika program percepatan pembangunan 10 destinasi pariwisata. "Kami paham posisi, siapa costumer utama kami. Ujung dari percepatan ini adalah kesejahetaan masyarakat," kata Menpar menanggapi instruksi Presiden tersebut.

Persoalan di Danau Toba memang sudah mendarah daging, sejak lama, dan tidak pernah tuntas. Energi besar untuk menata Toba sekian lama, hasilnya tidak semakin baik. Karena itu, sampai hari ini pun lebih banyak orang yang pesimis, mencibir, meragukan, bahkan dianggap sedang bermimpi di siang bolong.

"Ya biasa itu. Kalau belum lihat, kan pasti belum percaya. Mohon doanya saja, agar lancar semua," aku Menpar Arief Yahya menanggapi nada minor yang sampai di telinganya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya