Berita

Jokowi Harus Buktikan Diri Sebagai Presiden

RABU, 02 MARET 2016 | 22:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo harus bersikap tegas terhadap para menteri yang saling kritik secara terbuka di ruang publik. Bila tidak dihentikan, akan menggerus kewibawaan Presiden dan investor juga akan hengkang.

Demikian disampaikan pengamat kebijakan publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, malam ini (Rabu, 2/3).

Lebih jauh Dahnil menjelaskan, silang pendapat antarmenteri di ruang publik sebenarnya sebagai tanda kecil Presiden "tidak memimpin" dan para menteri tidak menghargai Presiden. "Silang pendapat di ruang publik itu sebenarnya adalah penghinaan terhadap Presiden," tegasnya.

Menurutnya juga kegaduhan yang muncul itu telah menyebabkan kepercayaan investor menurun karena tidak ada kepastian dalam kebijakan pemerintah. Misalnya, kasus batalnya perusahaan Jepang menangani pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang akhirnya dikerjakan oleh China.

"Investor butuh kepastian. Maka kegaduhan seperti itu menghilangkan kepercayaan investor. Jadi sebenarnya kegaduhan bukan berasal dari luar pemerintah seperti yang dituduhkan oleh pemerintah sendiri. Tetapi justru kegaduhan datang berasal dari dalam," ungkap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Dahnil menegaskan Jokowi harus segera mencopot para menteri yang tidak mendengarkan arahannya. Karena Jokowi sudah beberapa kali mengingatkan agar jangan berpolemik di publik, namun tidak diindahkan.

"Jokowi harus segera melakukan reshuffle. Dengan syarat mereka-mereka yang akan membantu Jokowi adalah para menteri-menteri yang betul-betul ingin bekerja. Bukan justru lebih patuh kepada partai asal mereka atau tuan lainnya. Tuan mereka harus lah Presiden. Jokowi tidak perlu terkekang oleh partai terkait rencana reshuffle. Publik pasti mendukung bila dia melakukan pilihan-pilihan yang benar," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya