RMOL. Pancasila yang di dalamnya ada penguatan pemahaman agama dan nasionalisme adalah landasan kuat untuk membangun rasa kebangsaan nasional Indonesia sekaligus membentengi bangsa Indonesia dari ancaman terorisme.
"Dengan demikian, Pancasila harus terus disosialisasikan dan diaplikasikan secara terus menerus untuk membentuk kepribadian masyarakat Indonesia yang kuat," ujar akademisi Prof. Dr. Bambang Widodo Umar, Selasa (1/3).
Salah satu caranya, yaitu penerapan ideologi Pancasila dalam setiap kurikulum pendidikan. Ia mengungkapkan dunia pendidikan di Indonesia harus jelas dalam merumuskan materi kurikulum, terutama mata pelajaran yang menanamkan rasa kebangsaan dan nasionalisme.
"Dengan penerapan ideologi Pancasila itu diharapkan bisa menjadi tolok ukur atau landasan dalam mengadopsi nilai-nilai yang berasal dari luar," sambung Staf Pengajar Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia ini.
Secara pribadi, ia mendukung penuh upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang sangat konsen dalam mencermati dunia maya, terutama untuk menangkal propaganda radikalisme dan terorisme. Menurutnya program Damai di Dunia Maya menjadi salah satu upaya untuk menangkal penyebaran paham negatif dari luar negeri, terutama yang menyasar anak muda.
"Penguatan ideologi Pancasila serta pemahaman agama ini mutlak harus dilakukan karena suka atau tidak saat ini Bangsa Indonesia sudah dirasuki paham dari luar negeri. Buktinya sekarang timbul penyimpangan seperti LGBT dan juga aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. Itu artinya ketahanan nasional Indonesia tengah menghadapi ancaman besar," tandasnya.
Kemarin, BNPT bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Dikti (Kemenristekdikti) juga telah menggelar Dialog Pencegahan Paham Radikal di Kalangan Perguruan Tinggi se-Jateng di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Salah satu narasumber diaog itu adalah anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB Ir. Abdul Kadir Karding. Dalam pemaparannya, Abdul Kadir Karding mendukung penuh pencegahan paham radikalisme lewat perguruan tinggi.
[zul]