Berita

ilustrasi/net

Ketua Komisi VIII: Lonjakan Signifikan Jumlah Buruh Asing Harus Jadi Perhatian Pemerintah

SELASA, 01 MARET 2016 | 17:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pelonjakan jumlah pekerja asing di Indonesia bisa berdampak tidak baik dalam kehidupan sosial. Karena semakin banyak WNA bekerja di Indonesia, akan semakin banyak pengangguran di Tanah Air.

Demikian disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Selasa (1/3), terkait laporan Badan Pusat Statistik. Berdasarkan laporan BPS, sampai akhir Februari, terdapat 25.328 pekerja WNA yang masuk ke Tanah Air. Jumlah ini naik drastis 69,3 persen jika dibandingkan tahun lalu. 

Karena dia meminta Pemerintah segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam mengantisipasi lonjakan pekerja WNA di Indonesia.


"Di saat pemerintah gagal menambah jumlah lapangan kerja secara signifikan, fenomena kehadiran pekerja asing ini harus betul-betul menjadi perhatian khusus. Pemerintah perlu melakukan terobosan-terobosan baru dalam menaikkan kualitas para pekerja Indonesia. Jika tidak, para pekerja kita akan menjadi penonton di rumah sendiri," ungkap Saleh.

Dia menjelaskan ada beberapa kementerian/lembaga yang terkait langsung dengan masalah tengara kerja. Yaitu Kementerian Tenaga kerja, BNP2TKI, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, dan lain-lain. "Kementerian-kementerian tersebut sudah semestinya melakukan koordinasi dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan," jelas anggota Fraksi PAN ini.

Dia mengungkapkan Indonesia tidak semestinya menjadi pasar bagi negara-negara lain. Dengan potensi tenaga kerja yang begitu besar, semestinya tenaga kerja kita bisa bersaing. "Pada titik inilah, peran pemerintah dituntut untuk berbuat dalam memproteksi tenaga-tenaga kerja Indonesia," demikian legislator asal dapil Sumatera Utara II ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya