Berita

PDIP Dan PBNU Kompak Mau Kukuhkan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila

SELASA, 01 MARET 2016 | 14:03 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal dan Soekarno adalah penggali Pancasila. Agar momen kesejarahan itu tak hilang, maka 1 Juni harus dikukuhkan sebagai Hari Kelahiran Pancasila.

Demikian kesimpulan ‎seminar nasional "Kembali ke Pancasila" yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Surabaya (Senin, 1/3).‎ Hadir dalam seminar ini Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, ‎Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan pengamat yang juga Dirut Polmark Indonesia Eep Saifulloh Fatah.‎

Sementara sambutan terkait agenda itu disampaikan oleh Ketua PB NU Jawa Timur, ‎KH Hasan Mutawakkil Alallah dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga pengurus PB NU Saifullah Yusuf.


PDI Perjuangan, ungkap Hasto, sangat mengapresiasi kesimpulan seminar yang menegaskan dukungan agar Pemerintah menetapkan 1 Juni sebagi hari lahirnya Pancasila. Sebab memang lelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 adalah realitas sejarah sebagaimana disampaikan melalui surat wasiat Bung Hatta dan dokumen otentik yang ditandatangan oleh DR. Radjiman Wedyodiningrat.

"Dukungan NU ini sangat penting, lebih-lebih dengan penegasan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara sudah final," ujar Hasto usai seminar.
‎
Pada saat kesempatan pembicara, Hasto menegaskan pemahaman terhadap spirit kelahiran Pancasila tersebut dengan seluruh tesis perjuangan Indonesia Merdeka yang diawali dengan kontemplasi ideologis Bung Karno ketika bertemu dengan petani yang bernama Pak Marhaen.

Dengan demikian, kembali pada Pancasila kata Hasto juga dimaknakan pada watak pembebasan dan keberpihakan pada wong cilik, dan watak untuk mengubah tata pergaulan hidup yang menghisap.

"Pancasila harus menjadi praksis ideologis untuk merancang suatu tatanan masyarakat Indonesia agar terbebas dari sistem budaya, sistem ekonomi, dan tata pergaulan hidup yang saat ini lebih banyak diwarnai oleh praktik-praktik kapitalisme dan liberalisme," ungkap Hasto.

Hasto menambahkan‎ PDIP dan NU memiliki sejarah panjang dengan dedikasi hidup untuk bangsa dan negara Indonesia.  PDIP dan NU dipersatukan oleh kesadaran terhadap sejarah kebangsaan Indonesia yang menempatkan Pancasila sebagai  ideologi negara yang final.

"Pancasila yang pertama kalinya disampaikan oleh BK dalam pidato 1 Juni 1945 menjadi pemersatu bangsa, dasar negara, dan pandangan hidup yang menjadi dasar keputusan politik pemerintahan negara," demikian Hasto.‎ [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya