Berita

Hentikan, Konflik Horizontal Terbukti Melemahkan Persatuan Bangsa

KAMIS, 25 FEBRUARI 2016 | 21:16 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Bangsa Indonesia harus berani menyudahi konflik internal bangsa yang berlatar belakang kepentingan ekonomi, politik, kelompok ataupun suku. Kelemahan di Indonesia adalah, konflik kepentingan itu menjadi besar ketika dipolitisir menjadi konflik antar agama.

"Konflik horizontal itu secara tidak sadar akan melemahkan persatuan bangsa yang seharusnya dijaga oleh semua rakyat Indonesia," ujar Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa), AM Putut Prabantoro.

Putut menyampaikan itu dalam perbincangan dengan mantan Wakasad dan sekaligus Ketua Yayasan Jati Diri Bangsa Letjen TNI (P) Kiki Syahnakri  di Jakarta, Kamis (25/2).  Turut hadir pengurus Gerakan Wanita Nusantara (Granita). Seperti Dian Wisdianawati (Ketua Umum), Esti Sri Rejeki (Wakil Sekjen) dan Rani Kurniati (Humas).
 

 
Semangat Demi Indonesia Satu Tak Terbagi”, demikian Putut menjelaskan lebih lanjut, harusnya menjadi landasan berpijak bangsa Indonesia dalam mengantisipasi semua perang tak terlihat yang antara lain mengatasnamakan, hak asasi manusia (HAM), demokrasi, kebebasan berpendapat ataupun kebebasan berekspresi.
 
Sementara itu, Dian menjelaskan, pertemuan itu dimaksudkan untuk melakukan kerjasama organisasi antara Yayasan Jati Diri Bangsa, Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) dan Granita. Kerjasama itu antara lain juga untuk menyamakan visi dan misi dalam membangun karakter bangsa.

Visi dan misi Granita adalah mendorong kaum perempuan sesuai dengan kodratnya untuk ikut serta dalam pembangunan karakter bangsa yang diwujudkan ke berbagai kegiatan termasuk yang sederhana sekalipun.
 
"Ini bukan masalah gender atau emansipasi. Granita lebih fokus pada kehidupan perempuan Indonesia dalam kodratnya dan ikut serta dalam membangun generasi masa depan bangsa Indonesia. Sehingga anggota Granita berasal dari berbagai profesi dan berdasar profesi masing-masing mereka mengabdi bangsa dan negara, tandas Dian. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya