Berita

Begini Cara Menjaga Kualitas Munaslub Golkar

KAMIS, 25 FEBRUARI 2016 | 17:25 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmed Zaki Iskandar berharap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan digelar dalam waktu dekat ini tidak lagi lagi melahirkan konflik baru. Pasca Munaslub, semua harus bersatu, solid dalam membangun partai dan jangan sampai ada aksi saling gugat.

Mungkinkah itu terlaksana?

Politikus senior Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan hal itu masih sangat tergantung dengan kinerja panitia pemilihan dan penyelenggara musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Selama panitia menyelenggarakan munaslub secara berkualitas, dipastikan tidak akan ada gugat menggugat dari calon yang kalah.

"Jadi panitia harus menyelenggarakan Munas dengan berkualitas," jelas Hajri saat dihubungi (Kamis, 25/2).

Berkualitas yang dimaksud, kata Hajri, adalah dengan menjauhi money politic. Terlebih, Ketum Golkar Aburizal Bakrie sudah mengirim surat ke KPK, PPATK dan juga polisi untuk mengawasi jalannya munaslub agar berjalan dengan transparan ada tidak ada politik uang.

Selain itu, calon yang bertarung harus melakukan uji publik dengan cara debat publik di depan DPD I dan DPD II dengan adil. Juga tampil di depan TV untuk menjelaskan program-program caketum yang bersangkutan dan juga program partai.

Sebelumnya Zaki berharap pelaksanaan Munaslub digelar terbuka untuk menghindari politik uang. "Setiap voter dipanggil lalu menyebutkan pilihannya. Dengan dengan begitu lebih fair dan tidak ada politik uang," ucap Ketua DPD Golkar Tangerang ini.

Lebih jauh kata Bupati Tangerang ini, semua calon harus fair, sportif, dan mendukung calon terpilih. "Seharusnya seperti itu seorang kader. Jadi tidak perlu ada pakta integritas. Saya yang muda saja berani bilang, terpilih atau tidak, saya kader Golkar, saya akan dukung siapapun yang terpilih. Begitu juga kalau saya terpilih, semua harus dukung," tandasnya.[zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya