Berita

GMT Dimanfaatkan Untuk Bidik Wisman Brunei Dan Malaysia

SABTU, 20 FEBRUARI 2016 | 20:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kalimantan Barat sudah menyiapkan sejumlah agenda untuk menyambut peristiwa alam Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 mendatang. Serangkaian kegiatan dalam rangka meramaikan Total Eclips itu untuk membidik wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui bahwa Pontianak, ibukota Kalbar, tidak sampai 100 persen gerhana. Pontianak hanya dilewati gerhana matahari sedang, sekitar 92,96 persen.

Namun hal itu diyakini tidak akan menyurutkan niat wisman dan peneliti untuk datang. "Ada sensasi lain di Pontianak. Karena berada persis di bawah garis khatulistiwa," kata Menpar Arief Yahya dalam keterangannya (Sabtu, 20/2).


Di Kota Pontianak sendiri, akan ada dua titik yang bisa menyaksikan gerhana matahari. Titik pertama adalah Pontianak Convention Center (PCC). Sementara titik berikutnya Kantor Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Hilfira Hamid, mengungkapkan, bagi pengunjung PCC yang terletak di Pontianak Selatan, diizinkan melihat langsung dari puncak gedung. "Sementara untuk Pontianak Timur, di Markas Lapan sudah ada peralatan khusus yang disiapkan untuk menyaksikan fenomena GMT," paparnya.

Dia berharap peristiwa langka tersebut bisa mendongkrak wisatawan, baik itu datang untuk melihat gerhana secara langsung ataupun melakukan penelitian. "Peneliti Malaysia dan Brunei Darussalam akan kita undang karena di kedua negara tersebut tidak dilewati atau tidak bisa menyaksikan gerhana matahari," tandasnya.

Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyediakan 180-an kacamata khusus. Kacamata khusus ini bisa menangkal efek negatif dari tingginya radiasi GMT. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya