Berita

ilustrasi/net

LGBT Marak Karena Media Televisi Beri Ruang Seluas-Luasnya

SABTU, 20 FEBRUARI 2016 | 01:46 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Saat ini, media televisi nasional terkesan permisif kepada propaganda LGBT,  namun bersikap diskriminatif terhadap umat Islam.

Demikian disampaikan penggerak budaya Melayu yang juga mantan Ketua Departemen Keumatan KAHMI Nasional, Geisz Chalifah, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 20/2).

Menurut relawan Medical Emergency Committe (MER C) yang juga mantan Ketua PB Pemuda Alirsyad tiga periode ini, maraknya LGBT disebabkan oleh media televisi yang memberikan ruang seluas-luasnya kepada para lelaki melambai untuk tampil dalam berbagai acara.


"Program semacam itu ditonton oleh jutaan anak kecil yang akan mudah meniru tingkah polah mereka," ungkap Geisz.

Namun di sisi lain, sambung Geisz, yang juga public relation Radio Silaturahim (Rasil) ini, media televisi melakukan diskriminasi terhadap umat Islam. Terbukti terjadi pemecatan terhadap pembawa berita yang ingin mengenakan jilbab.

"Bahkan hampir di seluruh media televisi nasional tidak kita temukan pembawa berita yang boleh mengenakan jilbab kecuali dalam acara keagamaan," ungkap Geisz. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya