Berita

timboel siregar/net

Bisnis

Dicurigai, Ada Deal Fasilitas Reses Dari Dewas Naker Terpilih Dengan DPR

KAMIS, 28 JANUARI 2016 | 08:44 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komisi IX DPR sudah memilih Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan. Lima dari 10 nama calon yang dipilih diapresiasi dengan sejumlah catatan oleh BPJS Watch.‎

‎"W‎alaupun ada masukan-masukan yang disampaikan BPJS Watch terkait latar belakang para calon Dewas, namun Komisi mempunyai pilihannya sendiri. Ya itulah putusan politik Komisi IX DPR," kata Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar kepada redaksi (Kamis, 28/1).‎

‎Meski begitu‎, dia meminta Komisi IX menjelaskan kepada publik bahwa calon-calon Dewas dipilih berdasarkan obyektivitas dan rasionalitas kemampuan dan latar belakang para calon, bukan karena pertimbangan politis.‎


Calon Dewas Naker yang dipilih Komisi IX adalah M Aditya Warman dan Inda D Hasman dari unsur pemberi kerja, Rekson Silaban dan Eko Darwanto dari unsur pekerja, serta Poempida Hidayatulloh dari unsur tokoh masyarakat‎.

‎Berdasarkan investigasi BPJS Watch, kata Timboel, pihaknya mendapat laporan dan menduga ada calon Dewas BPJS Naker yang terpilih membuat deal dengan anggota Komisi IX. 

‎"Kami menduga terjadi deal, akan difasilitasinya anggota Komisi IX ketika reses ke daerah pemilihannya oleh calon dewas yang terpilih," imbuh Timboel.

‎Kejadian difasilitasinya anggota DPR ketika reses, kata Timboel menambahkan, juga pernah terjadi pada masa Jamsostek. Ketika itu pihaknya‎ menolak karena uang buruh di Jamsostek (saat ini BPJS Naker) tidak boleh digunakan untuk membantu reses anggota DPR. 

‎"Uang buruh di BPJS Naker harus digunakan untuk kesejahteraan buruh, bukan untuk kesejahteraan anggota DPR," katanya. 

‎Untuk itu BPJS Watch akan mengawasi kinerja Dewas BPJS Naker dan Kesehatan termasuk potensi terjadinya dugaan-dugaan penyelewengan. Di luar itu, Dewas Naker yang terpilih‎ diharapkan bisa mengemban amanat yang diatur dalam Pasal 22 UU 24/2011.

‎"Atas selesainya proses seleksi di DPR, kami mendorong Presiden segera mengumumkan Direksi dan Dewas BPJS Naker dan Kesehatan sehingga di tanggal 1 Februari 2016 sudah ada Direksi dan Dewas yang definitif," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya