Berita

Indonesia Indicator: Ekspos Kandidat Jadi Penentu Hasil Pilkada

RABU, 09 DESEMBER 2015 | 22:41 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Media berperan besar sebagai pembentuk opini publik. Berbagai peliputan di media mampu meningkatkan keterkenalan (popularitas) seorang kandidat yang pada akhirnya mampu meningkatkan elektabilitas kandidat tersebut.

Makanya tak heran, 11 dari 13 kemenangan kandidat dalam Pilkada Serentak 2015 bisa diprediksi dari ekspos media. I2 membuktikannya dalam delapan pemilihan gubernur dan lima pemilihan wali kota.

Hal itu berdasarkan kajian Indonesia Indicator (I2), perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis yang menggunakan software AI (Artificial Intelligence). Dalam hal pilkada, data berasal dari 309 media online di Indonesia.

"Menjaga ekspos kandidat di media sangat penting. Eskalasi ekspose media menunjukan relasi yang kuat dengan hasil pilkada," ungkap Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang dalam keterangan persnya (Rabu, 9/12).

Meski begitu, dalam prediksi kemenangan, selain ekspose, pihaknya jga melihat faktor ekspose kandidat di hanya wilayah tersebut dan faktor sentimen publik terhadap kandidat tersebut."Bisa saja secara ekspose tinggi, namun apabila konten yang disampaikan melalui media tersebut kurang sesuai dengan harapan public, maka kemenangan tidak akan diraihnya,” jelas Rustika.  

Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut, hasil riset I2 yang dilakukan sejak Juni hingga Desember 2015, terlihat beberapa nama yang berpeluang besar memenangkan kompetisi. Meski demikian, 7 hari terakhir akan sangat menentukan. Terutama di wilayah di mana persaingan antar kandidat berlangsung sangat ketat atau tipis.

Di wilayah Sumatera Barat, pasangan Irwan Prayitno dan Nasrul Abit menguasai ekspose media dalam 3 bulan terakhir dibanding dengan pasangan Muslim Kasim-Fauzi Bahar. Di Bengkulu, pasangan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah cukup kuat secara ekspos media. Persaingan antar dua calon ini sendiri sudah terjadi sepanjang 2015.

Namun demikian, pemberitaan mengenai Ridwan Mukti agak sulit untuk disaingi oleh Sultan B Najamudin. Akumulasi ekspos Sultan-Mujiono hanya meraup 43 persen dibandingkan Ridwan-Rohidin.

Pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw mengungguli telak pasangan Maya Rumantir-Glenny Kairupan dan pasangan Benny Mamoto- David Bobihoe di media. Selain ekpose sepanjang setahun terakhir dikuasai Olly, di wilayah setempat Olly-Steven mampu meraup pemberitaan media sebanyak 68 persen hingga 2 Desember lalu.

Situasi ini juga tak jauh dari pilgub Sulteng, Longki Djanggola mampu mempertahankan popularitasnya di media sejak setahun terakhir. Pasangan Longki-Sudarto diprediksikan akan menguasai perolehan suara dibandingkan pasangan Rusdi Mastura-Ihwan Datu Adam.

Sementara itu, keramaian pemberitaan pilgub di wilayah Kalimantan justru semakin mengurang sepanjang kampanye pilkada. Ekspos masing-masing kandidat gubernur dan wakil di pilgub khususnya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan utara justru sangat minim ekspos di media online pada masa kampanye. Situasi ini berbeda dengan ekspos cagub di daerah lainnya.

Hal ini terjadi karena adanya penegasan dari pihak KPU pada media dan para peserta kampanye mengenai iklan dan pemberitaan di media. Apabila ada media yang tidak adil memberitakan para kandidat, mereka bisa dilaporkan di bawaslu. Walhasil, bilapun ada ekspos biasanya berasal dari pemberitaan nasional.

Dengan dana yang sangat terbatas, di Kaltara, Irianto Lambrie dengan pasangannya Udin Hianggio mendominasi pemberitaan. Di Kalimantan Selatan, secara kecenderungan tren pasangan Muhidin-Farid Hasan bertarung kuat dengan pasangan Sahbirin-Rudy.

Situasi itu juga terlihat dalam ekspose pemberitaan calon walikota Surabaya, Tri Risma-Wisnu Sakti, calon walikota Solo FX Rudyatmo-Achmad Purnomo, pasangan calon walikota Semarang Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti, pasangan walikota Denpasar Rai Dharmawijaya-IGN Jayanegara, Tangerang Selatan Airin Rachmi-Benyamin Davnie, dan calon walikota medan Dzulmi Eldin dan Ahyar Nasution.

Namun demikian, situasi itu ternyata berbanding terbalik dengan ekspos pasangan cagub di Jambi, di mana Hasan Basri Agus-Edy Purwanto lebih mendominasi pemberitaan di media dibandingkan dengan pasangan Zumi Zola-Fachrori Umar. Enampuluh persen pemberitaan dikuasai oleh Hasan Basri-yang merupakan incumbent-dan Edi.

Di lapangan, situasi berlangsung cukup panas, mengingat Zumi Zola, mantan artis memanfaatkan popularitasnya untuk menjaring pemilih di berbagai daerah pemilihannya. Tujuh hari sebelum pilkada yang rupanya menjadi penentu kemenangan Zumi Zola. Dalam quick count, pasangan Zumi Zola dinyatakan menang.

Persaingan cukup ketat juga terjadi di wilayah Kepulauan Riau. Kompetisi ini diikuti oleh gubernur incumbent melawan wakil gubernur incumbent. Bila dalam setahun sebelumnya, ekspose M Sani menguasai pemberitaan, maka situasi itu berbalik sejak Oktober 2015 hingga awal Desember, di mana ekspos Soerya lebih unggul. Perbedaan ekspos media cukup tipis, yakni 52% melawan 48%, dimenangkan oleh Soerya-Ansar Ahmad.

Melesetnya dua daerah ini, kata Rustika, ke depan perlu dikaji lebih dalam terhadap prediksi kemenangan pilkada dari sudut analisis media. "Dari 13 daerah yang diteliti, ada 2 yang meleset. Ini berarti prediksi terhadap hasil pilkada harus lebih dikaji dari konten yang disampaikan kandidat-kandidatnya melalui media," tandasnya.

Meski demikian, Rustika masih menekankan bahwa media masih merupakan salah satu alat untuk melakukan evaluasi dan strategi dalam pemenangan pilkada. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya