Berita

ksau

Meski Militer, Nasionalisme Marsekal Agus Supriatna Dipertanyakan

SENIN, 30 NOVEMBER 2015 | 01:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Nasionalisme Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna dipertanyakan.

Hal ini terkait penyataannya bahwa PT Dirgantara Indonesia (PT DI) membuat sayap tidak bisa.

Karena itulah pihaknya lebih memilih membeli helikopter AgustaWestland AW101 buatan Italia-Inggris untuk keperluan operasional very very important person (VVIP) ketimbang EC-725 bikinan PT DI.

"Pernyataan KSAU yang menyebut bahwa 'PT DI bikin sayap saja tidak bisa' itu menjadi gambaran nyata dari mentalitas pejabat kita yang minim rasa nasionalismenya, meski seorang militer sekalipun," jelas pengamat politik Ma'mun Murod Al Barbasy (Minggu, 29/11).

"Mentalitas pejabat seperti ini terlalu banyak jumlah di Indonesia. Mental yang menggambarkan rendahnya rasa kebangsaan, mental yang tak ingin Indonesia maju, mental 'memburu rente' atas jabatan yang disandangnya," sambung dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

Karena terlalu banyaknya pejabat bermental seperti KSAU tersebut, wajar bila Indonesia tak punya marwah di mata negara-negara lain.

"Di kala rakyat China bangga dengan produk-produk dalam negerinya, di kala rakyat India bangga dengan produk-produk dalam negerinya, justru ada pejabat yang melecehkan bangsanya sendiri hanya karena untuk memutuskan 'proyek' pembelian Helicoter Kepresidenan dengan nilai hampir 1 triliun," tandasnya.

Sebelumnya, saat ditanya kenapa TNI AU tidak membeli helikopter buatan PT DI, KSAU menjawab," Kalau nanti helikopter (EC 275 Coungar) ada apa-apa bagaimana? Siapa yang mau disalahkan?"

Dia mengingatkan pengalaman prajurit matra udara saat memesan helikopter Super Puma pada rencana strategis (renstra) 2009-2014. Saat itu, TNI AU baru menerima sembilan dari 16 unit helikopter Super Puma yang dipesan.

"Sementara pengiriman tidak tepat waktu sehingga mengganggu proses operasional," imbuh KSAU, seperti dikutip dari sebuah media.

Karena itu, TNI AU kini terkesan cuek terhadap PT DI untuk memproduksi sisanya. Bahkan, dia menganggap bahwa PT DI tidak mampu memproduksi alutsista udara. "Saya rasa bikin sayap saja (PT DI) tidak bisa," demikian Agus Supriatna, yang di PT DI menjabat sebagai Komisaris Utama.  [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya