Berita

Bicara Tentang Islam Di Paris, Dahnil: Teroris Membajak Agama

JUMAT, 27 NOVEMBER 2015 | 15:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat ini mengikuti acara "Global Youth Interfaith Summit Religion for Peace" di Paris, Prancis mewakili kalangan Islam dari Asia dan Pacific.

Dalam kesempatan itu, Dahnil menegaskan aksi terorisme yang terjadi di banyak negara, termasuk Prancis, bukan berdasarkan agama. Karena para teroris tersebut tidak mengenal agama. Tapi hanya membajak agama untuk kepentingan mereka.

"Sesungguhnya tindakan terorisme tidak pernah dibenarkan oleh agama mana pun. Faktanya yang terjadi adalah sekelompok penjahat membajak agama untuk tindakan kekerasan," jelas Dahnil dalam pesan singkatnya petang ini (Jumat, 27/11).

Dahnil menegaskan aksi terorisme tersebut telah mencoreng nama Islam karena para teroris itu mengaku sebagai orang Islam. Apalagi labeling media bahwa Islam identik dengan terorisme memberikan kontribusi besar bagi Islamofobia di Eropa.

"Kelompok antar agama penting melakukan counter issues yang dibuat oleh media, seolah tindakan terorisme dilakukan oleh satu agama. Oleh sebab itu penting kelompok antar agama dunia memberikan pemahaman yang benar kepada masing-masing kelompok," tegasnya.

Di samping itu menurutnya, adalah penting mendorong tatanan dunia yang lebih adil. Negara-negara adidaya harus berhenti melakukan perang dan penyerangan terhadap negara-negara Arab atas nama perdamaian.

"Karena tidak ada perdamaian yang dilakukan melalui perang. Yang terjadi justru adalah kebencian yang turun temurun," ungkap Dahnil yang juga President Religion for Peace Asia and Pacific Interfaith Youth Network (RfP-APIYN) ini.

Dalam forum tersebut Dahnil juga menyampaikan bahwa untuk mengetahui bagaimana Islam, bisa melihat ke Indonesia. "Indonesia bisa menjadi kiblat baru ketika bicara tentang Islam," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya