Berita

rano karno dan saleh husin

Perkuat Pemasaran, Pelaku IKM Bisa Manfaatkan Nama Besar Banten

JUMAT, 20 NOVEMBER 2015 | 22:19 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Salah satu perilaku konsumen, baik di Indonesia maupun global, adalah suka  mengasosiasikan produk dengan daerah asal. Pendekatan merek dengan menyematkan nama provinsi diyakini mampu mengerek pemasaran produk.

Konsumen lokal, merasa bangga dengan produk yang mengangkat nama daerah. Begitu juga dengan pembeli dari lain provinsi karena menunjukkan pengalaman bepergian hingga luar kota.

Karena itu, keunggulan provinsi Banten yang menyandang nama besar dari sisi sejarah, geografis, budaya dan juga ekonomi dapat dimanfaatkan para pelaku industri kecil dan menengah (IKM), termasuk wirausaha baru untuk mengembangkan usaha.


"Ini bagian dari strategi merek yang dapat dimainkan IKM Banten," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pembukaan Pameran Banten Expo 2015 di Kota Tangerang, Jumat (20/11).

Pameran yang merupakan rangkaian perayaan Hari Jadi Provinsi Banten yang ke-15 ini berlangsung pada 20 hingga 24 November mendatang.

Turut hadir dalam pembukaan pameran ini yakni Gubernur Banten Rano Karno, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Sekretaris Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Busharmaidi, dan Kadisperindag Banten Mashuri.

Penyematan nama daerah itu kini dikenal dengan pendekatan indikator geografis. Banten sendiri memiliki beragam produk lokal yang berpotensi untuk dikembangkan seperti makanan olahan, tenun, dan kerajinan.

"Lokasi Banten yang bertetangga dengan Jakarta dan Jawa Barat juga memanjakan para wisatawan urban yang butuh bepergian di akhir pekan. Industri kreatif daerah ini dapat mendulang keuntungan, untuk itu kemasan dan promosinya perlu dipercantik," ujar Saleh.

Menurutnya, salah satu magnet wisata Banten lantaran memiliki koleksi pantai yang menghadap ke tiga perairan yaitu Laut Jawa, Selat Sunda dan Samudera Indonesia. Provinsi ini juga pintu gerbang lalu lintas barang dan penumpang antara Jawa dan Sumatera.

Menperin merinci, Banten memiliki kekayaan dan kearifan lokal yang melahirkan Batik Banten, anyaman dan tenun Baduy. Provinsi Banten juga memiliki 34 sentra IKM yang meliputi sentra makanan ringan, alas kaki, logam, batubata dan genteng yang tersebar di Serang, Pandeglang dan Lebak.

"Di Banten, saya harus acungkan jempol, semua ada. Dengan lokasi geografis strategis, budaya yang kuat, keberadaan IKM serta industri besar, saya yakin produk 'made in Banten' terus berkembang," ujar Menperin.  

Bagi industri besar, provinsi ini menarik bagi investor karena memiliki akses prima ke pelabuhan Merak di Cilegon dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.

Di Banten terdapat kawasan industri dengan total luas lahan mencapai 5.246 hektare. Kawasan Industri Cilegon dan Kawasan Industri Modern Cikande misalnya dihuni oleh pabrik-pabrik bahan bangunan, consumer goods, bahan kimia, hingga baja.

Salah satu yang dilakukan Kementerian Perindustrian guna mendorong IKM di Banten adalah peningkatan kapasitas dan teknologi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kemasan. Selain itu, menggelar pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi sertifikasi halal.

Ke depan, Menperin berharap kerjasama antara Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat tetap kokoh sehingga melalui berbagai fasilitasi industri di Banten dapat tumbuh dengan pesat.

Pada kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan  Perjanjian Kredit antara Perbankan, dengan pelaku usaha kecil menengah, penandatanganan MoU antara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten dengan Gubernur Banten tentang Elektronifikasi Transaksi Pemerintahan,  dan penyerahan secara simbolis bantuan 22 Rice Milling Unit (RMU), benih tanaman buah dan pupuk.   [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya