Berita

ilustrasi

Tagih Janji Jokowi, PSI Desak Pemerintah Tetapkan Kabut Asap sebagai Bencana Nasional

SENIN, 05 OKTOBER 2015 | 19:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Pemerintah diminta segera menetapkan kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan sebagai bencana nasional.

Desakan itu disampaikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena asap bukan lagi bencana lokal dan nasional, tapi sudah menjadi bencana regional sebab telah menutup udara negara tetangga, termasuk Singapura dan Malaysia.

Bahkan menurut NASA bencana kabut asap yang sekarang terjadi berpotensi menjadi bencana asap yang terburuk dalam sejarah. Sementara berdasarkan prediksi BMKG akibat El Nino yang menguat akan berpengaruh terhadap bencana asap yang akan terus menghantui masyarakat sampai dengan bukan November bila tidak ada penangan serius.

Menurut Ketua Umum PSI, Grace Natalie, kalau asap sudah ditetapkan sebagai bencana nasional, segala upaya termasuk penggunaaan dana publik perlu dialokasikan secara maksimal untuk memadamkan sumber api sesegera dan seefektif mungkin.

"Indonesia tidak perlu merasa malu meminta bantuan dari negara-negara sahabat demi menyelamatkan kesehatan jutaan rakyat Indonesia dan warga di kawasan. Sementara itu penggunaan dana publik secara maksimal mesti diawasi penggunaannya," tegas Grace dalam siaran persnya (Senin, 5/10).

Diakui Grace, kalau merujuk keterangan BNPB, kabut asap memang belum bisa ditetapkan sebagai bencana nasional. Karena korban meninggal secara literal belum sampai angka 500 orang sebagai standar sebuah bencana dikategorikan sebagai bencana nasional.

Namun ditegaskan Grace, kriteria normatif ini sulit dipertahankan mengingat potensi penyakit jangka panjang yang akan diderita oleh sekitar 20 juta rakyat yang menghirup kira-kira 660 persen dari batas indeks toleransi polusi udara.

"Belum lagi kerugian ekonomi akibat bandara, kantor dan pasar yang ditutup. Anak-anak tidak dapat bersekolah dan kehilangan hak mereka untuk berinteraksi dan bermain di luar rumah," ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen PSI Raja J. Antoni, menambahkan persoalan asap merupakan kejadian yang terut berulang bukan karena siklus musim, tapi karena keserakahan dan kelemahan penegakan hukum di Indonesia.

Oleh karena itu pemerintahan Jokowi-JK harus membuktikan komitmen dan janji kampanyenya dalam memenuhi rasa keadilan publik. Baik itu keadilan hukum maupun keadilan ekologi dengan menindak tegas tanpa pandang bulu para aktor yang terlibat, perusahaan lokal, nasional maupun internasional agar memenuhi rasa keadilan dan menimbulkan efek jera pada masa yang akan datang.

"Di bagian akhir, kami mengajak kepada seluruh anak muda Indonesia, untuk mengawasi, mencegah dan berperan aktif menjaga lingkungan kita. Kita harus bersama melawan tragedi asap ini, agar tidak menjadi siklus kebodohan kita di masa-masa mendatang," tandasnya. [zul

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya