Berita

Pertahanan

4 WNI Dikabarkan Membelot dari ISIS, Pemerintah harus Waspada

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2015 | 07:06 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah harus benar-benar mempelajari kabar sebanyak 85 orang anggota kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) melarikan diri dan membelot. Apalagi, 4 dari 85 orang itu disebutkan berasal dari Indonesia.  

Peringatan itu disampaikan Ketua Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) DR. Kemal Dermawan dalam keterangan persnya kemarin.

"Sebab, kalau mereka pernah bergabung dengan ISIS, maka cukup sulit bagi negara untuk memberi perlindungan buat mereka. Artinya, kita harus tetap waspada, dan tidak cepat percaya begitu saja dengan pengakuan mereka. Harus ada tindakan-tindakan yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah untuk mengklarifikasi kebenaran berita tersebut," jelasnya.

Hal senada disampaikan staf pengajar di Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia, Prof. Dr. Bambang Widodo Umar, SH, MH.

Dia menghimbau keberadaan mereka tetap harus diwaspadai. Jangan sampai mereka yang menyatakan sadar dan ingin kembali ke NKRI ini justru malah berpura-pura dan menyebarkan paham ISIS di Indonesia.

"Tentunya selain dengan membina juga ada deteksi. Intelejen juga harus ikut berperan dalam mengawasi. Kalu mereka ini dibina lalu sebenarnya menyimpang, maka intelijen juga harus tahu," tandasnya.

Meski begitu, WNI yang menyatakan menyesal telah bergabung dengan ISIS dan ingin bergabung kembali dengan Indonesia juga perlu diberikan perlindungan.

"Mereka tetap harus diberi perlindungan bila benar-benar telah ‘sembuh’. Caranya terus memberikan penyadaran buat mereka dan mengubah mindset mereka untuk mengabdi kepada Indonesia," ungkap mantan anggota Kepolisian tersebut.

Kemal Dermawan sendiri melanjutkan bahwa empat orang yang kabarnya telah membelot dari ISIS itu masih sebagian kecil dari WNI yang telah bergabung dengan kelompok militan tersebut. Namun kabar itu tetap cukup positif bagi meredam propaganda ISIS. Kendati demikian tetap harus dilakukan langkah antisipasi, baik itu oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dari berbagai lembaga terkait lainnya.

Dia menambahkab kalau mereka tidak pulang ke Indonesia tidak ada masalah, tapi kalau mereka kembali ke Indonesia, tentu harus ada tindakan atau upaya untuk mencegah mereka menyebarkan paham kekerasan di Tanah Air.

"Itu justru akan lebih berbahaya sehingga BNPT dan lembaga terkait lainnya harus menyiapkan langkah antisipasinya. Siapa yang bisa menjamin apakah mereka benar-benar telah ‘sembuh’ dari pengaruh ISIS?” ungkap Kemal.

Kemal menilai ISIS memang sangat berbahaya. "Yang pasti mereka bukan negara. ISIS itu hanya kelompok yang menganut norma yang tidak bagus yaitu menghalalkan kekerasan dan pemerkosaan. Jadi tidak ada tempat paham tersebut di Indonesia, sehingga apa saja yang berbau ISIS harus benar-benar dibersihkan, termasuk empat warga Indonesia yang katanya membelot tersebut," tukasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya