Berita

ilustrasi/net

Tak Ada Bullying dan Kekerasan dalam Penerimaan Mahasiswa Usakti

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2015 | 09:11 WIB | LAPORAN:

. Selama ini, kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek) tak pernah lepas dari kesan dari kekejaman senioritas, uji mental dan bahkan kekerasan fisik, hingga menjadi catatan hitam dalam dunia pendidikan.

Hal berbeda dengan kesan tersebut diterapkan Universitas Trisakti (Usakti). Dalam setiap kegiatan Pengenalan Program Studi Mahasiswa Baru (PPSMB) dan Pengenalan Program Studi dan Program Pendidikan (PPSPP) yang dilakukan, Usakti selalu mengusung tema yang ditujukan untuk membangun budaya tertib kampus.

Ketimbang melakukan perploncoan yang mengarah pada kekerasan fisik, Usakti justru mengisi masa orientasi mahasiswa dengan kegiatan-kegiatan yang lebih berbobot seperti Penyuluhan Anti Narkoba dan kegiatan Orientasi Reformis Muda Trisakti. Kegiatan motivasi ini diberikan kepada mahasiswa baru untuk menunjukan nilai ketrisaktian dan bagaimana mahasiswa trisakti itu seharusnya, dengan mendatangkan nara sumber dari Menteri-Menteri hingga alumni Usakti yang sudah mapan.


"Pada kegiatan PPSMB di kampus kami tidak ada kegiatan yang mengarah pada bullying dan kekerasan, hal ini sudah terlihat dari atribut yang dikenakan pada mahasiswa baru tidak menunjukan adanya perpeloncoan," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti, Hein Wangania, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 10/9).


Dijelaskan oleh Hein, dalam masa PPSMB Usakti, para mahasiswa baru tidak ada yang mengenakan atribut tidak wajar seperti memakai topi kerucut dari karton, memakai pot bunga plastik di kepala sebagai topi, mengikat sampah di pinggang, memakai dot balita, memakai karton di dada yang ditulis dengan nama hewan, memakai sepatu berbeda warna antara kaki kanan dengan kiri, dan atribut lain yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan.

Hal senada diungkapkan oleh Presiden Mahasiswa Usakti, Puri Andamas, dirinya menyebutkan bahwa dalam kegiatan PPSMB Usakti, mahasiswa baru hanya diwajibkan menggunakan seragam hitam putih saja, tanpa atribut-atribut yang aneh-aneh.

"Kita tidak menginginkan ada senioritas antara mahasiswa lama dan mahasiswa baru, justru kami ingin memperkenalkan adik-adik kita tentang dunia perkuliahan yang tentunya tidak sama dengan masa di SMA, dan kita ingin semua mahasiswa dapat turut berkontribusi dalam pembangunan Usakti," ujarnya. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya