Berita

fajar

Maarif Institute: Kriteria yang Lebih Prinsip Memilih Pemimpin Adalah Adil, Bukan Agama

KAMIS, 20 AGUSTUS 2015 | 22:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Isu agama kerap menyeruak dalam setiap pemilihan umum. Penilaian bahwa harus memilih calon yang seagama juga dinilai akan muncul dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak pada 9 Desember 2015 mendatang.

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, tak menampik persoalan dasar memilih seorang pemimpin memang sudah menjadi perdebatan lama.

"Apakah agama merupakan hal prinsip yang tidak bisa dikompromikan atau sebatas kriteria ideal ketika menentukan pilihan?" kata Fajar dalam peluncuran buku "Fikih Kebinekaan" di Aula PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya Nomor 62 Menteng Jakarta Pusat, Kamis malam (20/8).

Dia menyampaikan itu sekaligus menanggapi pernyataan anggota Dewan Syariah Nasional MUI, Jaih Mubarok menyarankan agar umat Islam memilih calon Muslim meski korup daripada memilih calon non Muslim. "Agama adalah persoalan akidah dan korupsi adalah persoalan akhlak. Mana yang yang bisa diperbaiki atau diubah? Akhlak yang bisa diubah dan diperbaiki," ujar Prof. Jaih

Fajar menjelaskan, mendahulukan agama sebagai hal prinsip dalam memilih pemimpin publik hanya salah satu pendapat yang berkembang di kalangan ulama klasik. Ada pandangan lain yang justru lebih relevan dengan semangat kemaslahatan publik dan konteks negara Pancasila yang majemuk.

"Berdasarkan kajian para ulama dan intelektual Muslim yang difasilitasi Maarif Institute, ternyata yang lebih prinsip itu adalah keadilan, bukan karena memeluk agama yang sama. Ulama besar Ibn Taimiyah mengeluarkan fatwa bahwa memilih pemimpin adil meski non Muslim lebih utama dibanding yang seagama tapi dholim," ungkap Fajar merujuk pada rekomendasi kajian tersebut.

Hadir sejumlah pembicara dalam peluncuran buku yang terbitkan Maarif bekerja sama dengan Mizan tersebut. Yaitu, Sektretaris Umum PP Muhammadiyah, Dr. Abdul Mu’ti; Editor dan Penulis Buku Fikih Kebinekaan, Wawan Gunawan Abdul Wahid, Lc., MA; Sekretaris Dewan Syariah DPP Partai Keadilan Sejahtera, Bukhori. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya