Pameran multi produk terbesar Jakarta Fair Kemayoran tidak hanya diisi oleh produk-produk bermerk multi nasional saja, tapi juga diisi oleh Usaha Kecil Menengah (UKM). Para pelaku UKM kali ini mendapatkan lokasi yang lebih luas, yakni berada di area baru Hall B3 dan C3 seluas 10 ribu meter persegi.
Hadirnya para UKM ini tentunya melengkapi deretan produk-produk berkualitas yang dijual dengan promo-promo menarik. Produk UKM ini juga tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk multi nasional. Contohnya adalah beragam produk berbahan kulit asli dari Garut.
Di stan ini menjual produk berbahan kulit domba dan sapi seperti, jaket, dompet, tas, sepatu, topi, gelang dan masih banyak lagi. Tentunya dengan bahan 100 persen kulit asli, kualitasnya tentu tidak perlu diragukan lagi.
Sang pemilik Nendah Rosawati menjelaskan, produknya tersebut berasal dari industri rumahan yang telah dibesutnya sejak beberapa tahun silam. Tapi produknya tersebut bukan hannay dari industri rumahan miliknya saja, tapi juga menggandeng UKM-UKM yang ada di Garut.
"Ini semua buatan kami sendiri bukan pabrik, jadi limited modelnya. Karyawan saya ada 10 pengrajin untuk membuat jaket dan lain-lainnya. Produk lain juga ada yang diambil dari pengrajin UKM daris ekitar Garut," tutur Nendah di Jakarta Fair Kemayoran.
Harga produk yang dibanderol juga cukup bervariatif, mulai dari Rp 100 ribu seperti sendal dan sepatu hingga yang termahal jaket kulit seharga Rp 1,5 juta. Nendah mengemukakan, produk yang terjual cukup merata. Mulai dari pakaian, hingga pernak pernik seperti gelang, gantungan kunci dan gesper. Nendah juga menjual semprotan khusus dan memberikan edukasi bagaimana merawat produk berbahan kulit asli agar awet.
Sementara untuk omzet, Nendah mengungkapkan hingga hari Sabtu kemarin, dirinya sudah mengantongi Rp 71 juta.
"Omzet yang paling besar itu pada hari libur Selasa kemarin. Seharian itu bisa kejual Rp 19 juta," ungkapnya.
Nendah yang telah mengikuti Jakarta Fair Kemayoran selam delapan kali berturut, mencatat pada tahun lalu total omzet yang diraup hingga Rp 310 juta. Dirinya berharap total omzet yang diraih tahun ini bisa lebih besar dari tahun lalu.
"Targetnya harus lebih dari tahun lalu. Karena tahun ini waktu penyelenggaraannya lebih lama 38 hari," pungkasnya.
[***]