Berita

ilustrasi

Nusantara

Kapal dengan Penumpang 9 Waria Tenggelam, 2 Tewas

SENIN, 27 APRIL 2015 | 02:46 WIB

Kapal jenis sopek dalam perjalanan dari Pelabuhan Indramayu ke Pulau Penyawakan tenggelam di perairan Indramayu Jawa Barat. Kapal yang disewa dan ditumpangi sembilan waria yang ingin berwisata itu terbalik. Dua orang penumpang tewas.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat lalu (24/4).  Sebelum sampai ke pulau yang menjadi tujuan, kapal yang ditumpangi sembilan waria itu oleng. Gelombang setinggi tiga meter datang dan menghantam perahu hingga terbalik.

Penumpang dan dua orang awak kapal pun terjebur ke laut. Beruntung dalam keadaan terombang ambing di tengah laut, sebuah kapal ikan jenis phursin KM Bangkit Bahari, yang dinahkodai Sahuri, 40, warga Desa Bongkok Kecamatan Kramat memberikan pertolongan.
    

    
Seluruh penumpang dan awak kapal berhasil diangkat ke atas KM Bangkit Bahari. Setelah seluruh korban diangkat, kapal jenis sopek dengan lebar 2,5 meter dan panjang delapan meter yang disewa para waria tersebut perlahan-lahan akhirnya tenggelam.

Namun nahas, dua dari sembilan  penumpang itu yang bernama Mimin dan Yuyun tidak bisa ditolong.

"Korban meninggal diduga akibat kehabisan tenaga dan nafas setelah lama berenang di tengah gelombang tinggi. Korban selamat dan dua korban meninggal langsung dibawa menuju Pelabuhan Niaga Tegal," ungkap Sahuri saat ditemui kemarin.

Setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam dari perairan sekitar Pulau Penyawakan perairan Indramayu, KM Bangkit Bahari berhasil mendarat di Pelabuhan Tegal pada Sabtu (25/4) sekitar Pukul 10.00 WIB.

"Selama dalam perjalanan menuju pelabuhan Niaga Tegal ke dua jenazah Mimin dan Yuyun dimasukan dalam ruang pendingin," ungkapnya.

Setelah mendarat di dermaga Pelabuhan Niaga Tegal, kedua jenazah pun langsung dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Kardinah Tegal. Korban meninggal dan korban selamat pun diidentifikasi oleh petugas. Kemudian kedua jenazah dibawa ke Indaramayu.

Menurut salah seorang korban Sutono, 21, alias Fano, kepergiannya ke Pulau Penyawakan dengan menyewa perahu itu untuk refreshing. Namun, keadaan gelombang saat itu tingginya mencapai sekitar tiga meter. ”Kami rombongan mau refreshing, tapi dalam perjalanan datang ombak besar,” tutur Sutono.

Sementara, tokoh nelayan M. Rasmani yang pernah menjadi nahkoda mengaku sangat paham benar dengan keadaan Pulau Penyawakan. Dia menuturkan, dari pelabuhan Indramayu menuju Pulau Rakit bisa makan waktu sekitar empat jam.

Umumnya, masyarakat yang menuju ke Pulau Rakit ingin ziarah. Sebab, di sana ada  sebuah candi yang diberi nama Candi Kiam. "Sebagai nelayan, kami mengimbau kepada nelayan apabila menemui peristiwa kecelakaan di tengah laut, untuk memberikan upaya pertolongan. Seperti yang dilakukan KM Bangkit Bahari,” tutur Rasmani. [zul/jpnn]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya