Berita

dua bali nine/net

Pertahanan

EKSEKUSI MATI

Menhan: Tukar-tukaran Napi Kayak Perang Saja

KAMIS, 05 MARET 2015 | 15:20 WIB | LAPORAN:

Menteri Pertahanan, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, menegaskan tidak setuju dengan tawaran pemerintah Australia lewat Menteri Luar Negeri Julie Bishop untuk menukar terpidanan mati kasus "Bali Nine" dengan warga negara Indonesia yang dipenjara di Australia.

Menhan Ryamizard mendorong terpidana kasus narkoba "dou Bali Nine" tetap dieksekusi.

"Masa tukar-tukaran. Kayak perang saja," tegas Ryamizard di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).


Kata Ryamizard, pelaksanaan hukuman mati bagi gembong narkoba tidak boleh pandang bulu atau kewarganegaraan. Jika ada WNI yang dihukum mati karena menjadi bandar narkoba maka warga asing yang sama-sama menjadi bandar pun harus dihukum mati.

"Kan sama-sama. Biar saja hukum mati semua. Hukum mati semua," tegasnya.

Kalau terjadi pertukaran narapidana, lanjutnya, belum tentu duo Bali Nine tersebut akan dihukum mati oleh Australia. Padahal, akibat kejahatan sindikat mereka, diperkirakan 18 ribu WNI mati.

Ryamizard juga memastikan tidak ada kekuatan militer Australia yang mendekat ke wilayah Indonesia menjelang pelaksanaan eksekusi itu. Kalau ada, sama saja Australia mencoreng muka sendiri.

"Enggak ada. Masa gara-gara penjahat mau perang. Malu-maluin tuh. Kalau orang bener dilindungi boleh. Ini penjahat yang merusak orang kita," ucap mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya