Berita

Politik

Protes Kelangkaan, Masyarakat Rencanakan Aksi Lempar Tabung Gas Melon

SABTU, 28 FEBRUARI 2015 | 14:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Protes dan kekecewaan mulai terasa atas kelangkaan dan melambungnya harga gas Elpiji ukuran 3 Kg atau lebih sering disebut gas melon. Kelangkaan ini kembali menambah sulit kehidupan rakyat miskin.

Melihat situasi itu, kelompok masyarakat Aliansi Peduli Gas Untuk Rakyat (API GAS) merencanakan unjuk rasa di Kantor Pusat Pertamina dan kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Jakarta, pada Selasa mendatang (3/3).

Dalam rilis yang dikirimkan Kordinator Lapangan Aliansi, Nanang Qosim, dijabarkan bahwa aksi massa bakal dimulai dari Patung Tugu Tani dilanjutkan berjalan kaki menuju Kantor Pusat Pertamina dan Kantor Wapres.


Rencananya juga, massa dari Aliansi akan membawa tabung elpiji melon. Tabung-tabung itu akan digelindikan atau dilemparkan sebagai simbol protes.

Dalam penjelasan persnya, Aliansi mengkritik pemerintah yang tak bisa mengatur harga gas melon, yang seharusnya berkisar Rp 16.500 sampai Rp 19.000, sekarang harga gas subsidi pemerintah itu melambung sampai Rp 25.000 - Rp 28.000. Bahkan di beberapa wilayah di luar Jabodetabek, harga gas lebih gila-gilaan sampai dengan harga Rp 35.000 per tabung. (Baca juga: Pak Jokowi, Kenapa Harga Gas Melon Naik Kayak Lift?)

Diingatkan juga bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Komisi VII DPR-RI telah menyepakati subsidi elpiji 3 Kg dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2015 sebesar Rp 28,274 triliun. Pemerintah telah menaikkan subsidi menjadi 5,766 juta ton, meningkat dibanding realsiasi tahun 2014 yang sebesar 4,988 juta ton .

"Dengan anggaran subdisi elpiji 3 Kg yang begitu besar mengapa masih rakyat terbebani," kata Nanang.

Pada keterangan tertulisnya, kelompok API GAS meminta pengusutan dan penindakan tegas terhadap mereka yang terlibat permainan kelangkaan gas elpiji 3 Kg.

Pemerintah juga diminta untuk mencopot pejabat Pertamina dan Kementerian ESDM yang bertanggung jawab atas kelangkaan dan kenaikan harga tidak wajar tersebut.

"Cabut izin perusahaan yang memainkan harga  dan turunkan harga gas melon 3 Kg sekarang juga," tegas Nanang. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya