Berita

tony abbott

Desak Abbott Minta Maaf, Aktivis Muhammadiyah akan Geruduk Kedubes Australia

RABU, 25 FEBRUARI 2015 | 06:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ratusan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah akan mendatangi kantor Kedutaan Besar Australia, di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pagi jelang siang nanti (Rabu, 25/2).

Mereka akan berunjuk rasa menyampaikan kekecewaan terhadap Perdana Menteri Australia, Tony Abbott. Karena Tony Abbott yang ngotot meminta hukuman mati kepada dua warganya dibatalkan mengungkit-ungkit bantuan negaranya terhadap korban tsunami Aceh.

"Kami mengecam pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan mendesak Australia meminta maaf kepada Indonesia," tegas  Koordinator Aksi, Katong Supriadi, dalam pesan singkat pagi ini.

Dalam aksi nanti, para aktivis ini juga meminta Australia berhenti berusaha melakukan intervensi terhadap penegakan hukum yang berlaku di Indonesia. "Sebagai sikap protes, kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menarik Duta Besar RI dari Australia," tegas Katong.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, pernyataan Abbott tersebut menyakiti hati masyarakat Aceh, dan rakyat Indonesia secara keseluruhan.

"Bila Abbott serius dengan statement tersebut, Pemuda Muhammadiyah bersama rakyat Indonesia siap bersama-sama membayar 'tagihan' Abbott tersebut," tegas Dahnil. (Baca: PM Australia Telah Merusak Makna Empati untuk Kemanusiaan)

Karena itu, Pemuda Muhammadiyah menyarankan Pemerintahan Joko Widodo tidak takut dengan ancaman negara mana pun berkaitan dengan putusan hukum menghukum mati para pengedar narkoba tersebut, sekeras apapun tekanan dari negara asal para pengedar tersebut.

"Pemuda Muhammadiyah juga mendesak agar eksekusi mati segera dilakukan terhadap kelompok 'Bali Nine' dan para pengedar lainnya yang sudah ditetapkan oleh pengadilan, jangan lagi ragu. Masyarakat Indonesia mendukung penuh hukuman mati bagi pengedar narkoba yang telah merusak masa depan anak bangsa," demikian Dahnil. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jokowi Tak Salami Try Sutrisno, Dewan Pembina PKP Angkat Bicara

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:45

UPDATE

Dua Tokoh Sumut Raih Penghargaan Karang Taruna 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 16:03

Telkom Sabet Penghargaan dalam Ajang BUMN Learning Festival 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 16:02

Kim Jong Un Pertegas Status Korsel Musuh Korut

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:53

Cek Pasukan Pengaman Pelantikan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:47

Megawati dan Sejumlah Elite PDIP Hadiri Sidang Doktoral Hasto di UI

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:28

100 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:22

Iran: Pembunuhan Yahya Sinwar Perkuat Semangat Perlawanan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:21

KPK Panggil Istri dan Anak Mantan Sekretaris Barantan di Kasus Korupsi X-ray Kementan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:17

Pembantaian Maling Motor di Bekasi

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:11

PalmCo Scholarship Berikan Beasiswa dan Peluang Bekerja

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:04

Selengkapnya