Berita

adian napitupulu/net

Politik

Adian: Kritik Tajam ke Menteri Jokowi Bukan Perintah Resmi Partai

RABU, 25 FEBRUARI 2015 | 00:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Hingga hari ini, Fraksi PDI Perjuangan tidak pernah bicarakan Hak Angket atau Interpelasi terhadap Presiden Joko Widodo.

Dengan tidak membuka peluang bagi Hak Angket maupun Interpelasi, maka PDIP menegaskan sikap tetap mendukung pemerintahan Jokowi.

"Bahwa dalam dinamika politik selalu ada perbedaan pandangan dan sikap, sebagai kader partai yang menjunjung tinggi demokrasi maka saya menghormati sikap politik partai manapun yang bisa saja mewacanakan Hak Angket maupun Interpelasi," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Adian Napitupulu, dalam keterangan persnya.


Namun dia ingatkan, rakyat Indonesia tidak bodoh. Rakyat bisa berpikir dan mengamati dengan cermat sikap politik partai-partai politik. Dengan kearifan itu, rakyat sanggup membedakan apakah Hak Angket maupun Interpelasi dilakukan untuk kepentingan rakyat dan negara atau hanya untuk melampiaskan dendam dari kekalahan politik maupun ambisi politik beberapa orang.

Menurut Adian, dari proses politik akhir-akhir ini, PDIP membuktikan bahwa walaupun Jokowi menjadi presiden yang diusung PDIP,  bukan berarti PDIP kehilangan kekritisannya dalam mengoreksi langkah presiden. Sudah terbukti, jika ada sikap politik berbeda, maka PDIP tidak ragu untuk berbeda dengan presiden.

"Bagi PDIP, dalam konteks berbangsa dan bernegara, konstitusi dan rakyat di atas segalanya, termasuk menghargai hak prerogatif presiden tentunya," kata dia.

Adian menekankan pula, pernyataan-pernyataan kritis kader dan politisi PDIP terhadap beberapa menteri Kabinet Kerja yang kerap terjadi belakangan ini bukanlah sikap dan perintah resmi partai. (Baca juga: Andi Widjojanto dan Rini Soemarno Seperti Brutus, Jokowi harus Pecat Sebelum 'Ditikam')

"Melainkan pandangan perorangan yang haknya untuk menyampaikan pandangan itu juga dijamin oleh demokrasi," tegasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya