Berita

Pertahanan

Imparsial: Memilih Kepala BIN, Jokowi jangan lagi Ulangi Kesalahan

SENIN, 23 FEBRUARI 2015 | 17:12 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak gegabah dalam memilih Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru.

Menurut Direktur Program Imparsial, Al Araf, Jokowi harus mengambil hikmah atas keksiruhan antara lembaga penegak hukum seperti Polri dan KPK. Kemelut itu tak lepas dari kesahalan Jokowi.

"Untuk memilih kepala BIN, Presiden harus mendengarkan pendapat dan pandangan publik dalam menentukan kepala salah satu lembaga strategis negara tersebut. Jangan terperosok ke kesalahan yang sama," kata Al Araf saat konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (23/2)


Jokowi katanya, jangan terjerumus lagi dalam kesalahan pemilihan pemimpin institusi yang merupakan bagian dari representasi publik. Yang penting adalah mendengarkan suara publik agar menjadi pertimbangan dalam menentukan Kepala BIN yang baru.

Jika Jokowi tidak pandai memilih Kepala BIN nantinya akan terjadi kontroversi kembali muncul dikalangan masyarakat, yang menyebabkan ketidakstabilan pemerintahan yang dipimpinnya.

"Hari ini Presiden harus berpikir lagi agar pergantian Kepala BIN tidak lagi menjadi kontroversi melelahkan seperti kemarin (pencalonan Kapolri). Ini harus menjadi catatan bagi Jokowi dan segenap partai pendukungnya. Kalau terus ribut saya tidak tahu pemerintahan ini akan stabil atau tidak kedepannya," tegasnya.

Peringatan yang diberikan Al Araf sengaja disampaikan sebelum pemilihan Kepala BIN dilakukan Presiden. Ia berharap agar kesalahan tidak lagi dilakukan Presiden, seperti apa yang terjadi saat pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kapolri beberapa pekan lalu.

"Peringatan ini sengaja kami sampaikan sebelum pemilihan (Kepala BIN) dilakukan. Jika terlambat, kami khawatir kontroversi kembali muncul. Apalagi jika Jokowi kembali secara tiba-tiba mengumumkan pencalonan Kepala BIN seperti Kapolri kemarin," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Hukum dan HAM, Tedjo Edhy Purdijatno telah mengusulkan tiga calon untuk menjadi Kepala BIN diantaranya mantan Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As’ad Said Ali, dan mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya