Berita

joko widodo/net

Politik

Jokowi, Masalah Calon Kapolri dan Pimpinan KPK Belum Final

Disarankan Belajar dari SBY
RABU, 18 FEBRUARI 2015 | 17:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Apa yang coba disampaikan Presiden Joko Widodo melalui keputusan terkait calon Kapolri dan pimpinan sementara di KPK adalah bukti konkret menegakkan hukum dan memberantas korupsi.

"Tegakkan hukum dan berantas korupsi itu ditunjukkan dan dibuktikan konret oleh presiden. Membatalkan BG dan calonkan orang baru dalam hal ini Badrodin Haiti, dan selanjutnya memberhentikan sementara dua pimpinan KPK yang dijadikan tersangka," terang analis politik dari LIPI, Siti Zuhro, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/2).

Namun, hal itu belum cukup karena masih ada pekerjaan besar Jokowi untuk menjamin pilihan kebijakannya bisa diterima dengan baik oleh DPR RI. Pencalonan Kapolri dan penetapan pimpinan baru KPK ini belum diproses parlemen karena DPR RI sudah memasuki masa reses mulai esok hari sampai tanggal 22 Maret.


"Masih lama itu. Kita belum lihat respon DPR secara utuh, PDIP tidak happy. Nasdem oke ikuti putusan presiden. PPP masih mau mengkaji. Koalisi Indonesia Hebat tidak solid dalam merespons keputusan. Jadi ini belum final," ujar Zuhro.

"Dinamika politiknya, apakah akan muncul persoalan baru. Ada calon baru, ada persoalan baru, ini harus disiapkan lembaga kepresidenan untuk memberi pemahaman," tambahnya.

Menurut dia, Jokowi harus memperbaiki pola relasinya, baik dengan partai pendukung maupun partai penyeimbang. Karena dia yakin, Jokowi bakal menghadapi dinamika politik yang lebih dahsyat di masa mendatang.

"Masalah seperti ini mungkin akan ada yang lebih dahsyat. Karena itu pola realasinya harus diperbaiki dengan partai pendukung dan penyeimbang. Harus piawai mengelola kehendak masyarakat, parpol dan desakan-desakan lain," tegas Zuhro. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya