Berita

badrodin haiti/net

Politik

Walau Badrodin Haiti Masih Bermasalah, Kebijakan Jokowi Perlu Diapresiasi

RABU, 18 FEBRUARI 2015 | 15:14 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Walau cukup baik, keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri baru menggeser nama Komjen Budi Gunawan diduga tak sepenuhnya bisa diterima masyarakat.

"Inilah keputusan yang akhirnya diambil setelah praperadilan Budi Gunawan. Saya kira inilah solusi yang paling maksimum yang bisa ditemukan Presiden Jokowi di tengah-tengah kian kuatnya tekanan terhada diri Beliau," kata analis politik senior, Muhammad AS Hikam, lewat halaman facebook-nya, Selasa (18/2).

Selain mencalonkan Komjen Badrodin Haiti, Jokowi juga mengeluarkan Keputusan Presiden yang memberhentikan sementara dua pimpinan KPK, Abraham Samad (AS) dan Bambang Widjojanto (BW). Jokowi juga mengeluarkan Keppres mengangkat tiga orang anggota KPK yang baru.


"Keputusan ini, hemat saya cukup baik walaupun tentu masih akan ada penolakan dari sementara pihak dalam masyarakat sipil," terang Hikam.

Pasalnya, lanjut Hikam, Badrodin juga memiliki catatan buruk terkait dugaan kepemilikan "rekening gendut". Memang, menurut laporan majalah Tempo edisi 28 Juni 2010, Badrodin tercatat pernah membeli polis asuransi senilai Rp 1,1 miliar. Kemudian ada beberapa penarikan tak wajar dari rekening miliknya periode 2003-2004. Setoran tak wajar yang tidak sesuai besaran gaji periode 2004-2005 dan juga peningkatan harta kekayaan yang tidak wajar dalam enam tahun terakhir.

"Tetapi BH (Badrodin Haiti) jelas lebih diterima oleh elite politik dan Parlemen. Dengan demikian persetujuan DPR akan relatif mulus," ujarnya.

Menurut mantan Menrsitek era Presiden Gus Dur ini, Jokowi cukup berhasil menghindari kemelut yang berkepanjangan yang dapat menggerus kepercayaan publik dan para pendukungnya.

"Saya menganggap Beliau telah mampu membuktikan dirinya bukan sekadar petugas partai tetapi seorang pemimpin yang memiliki kemandirian. Tidak ada yang sempurna dalam pilihan-pilihan politik tetapi inilah yang saya kira pilihan maksimal yang perlu diapresiasi," ujarnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya