Berita

Pertahanan

TRAGEDI CALON KAPOLRI

Martin Hutabarat: Kita Harus Evaluasi Badan Intelijen!

SABTU, 14 FEBRUARI 2015 | 15:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ada pertanyaan besar. Di mana peran Badan Intelijen Negara (BIN) saat Presiden Joko Widodo berencana mengganti Kepala Polri dari Jenderal Sutarman ke Komjen Budi Gunawan.

Jika presiden menerima informasi yang tepat dari badan intelijen, pastilah situasi politik dan keamanan tidak runyam seperti sekarang

"Kita harus evaluasi badan intelijen kita," tegas anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, dalam talkshow "Simalakama Jokowi" di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/2).


Dia mempertanyakan, apakah presiden tidak lebih dulu mendengarkan masukan dari badan intelijen pimpinan Letjen Marciano Norman itu sebelum memberhentikan Jenderal Sutarman.

"Sebab Sutarman itu masih bisa 10 bulan lagi sebagai Kapolri. Mengapa harus dipaksakan (berhenti dari Kapolri) bulan Januari?" ujar anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra ini.

Menurut Martin, jika presiden tidak meminta atau menerima informasi dari BIN sebelum mempercepat penggantian Kapolri, maka Indonesia pantas disebut "negara bohong-bohongan".

"Kalau presiden tidak dengarkan badan intelijen, itu negara bohong-bohongan. Kalau intelijen bilang beres semua, maka ganti intelijen," seru Martin.

"Kalau presiden hanya dengarkan suara partai, maka kita harus bahas kembali sistem pemerintahan kita. Kita ini bersistem presidensial bukan parlementer," tambahnya.

Dua hari lalu, anggota DPR RI dari fraksi PDIP, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, juga mengungkapkan bahwa BIN tidak memberikan informasi secara lengkap kepada Presiden Jokowi dalam kebijakan mengganti Kapolri.

"Pak Jokowi kurang mendapat info dari BIN," ujar Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu.

Mantan Sekretaris Militer Presiden itu tidak merinci informasi intelijen apa yang dimaksudnya tidak sampai ke Presiden. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya