Berita

Pemerintah Harus Tekan Kerugian Pertamina dalam Penyaluran BBM Subsidi

RABU, 11 FEBRUARI 2015 | 20:45 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria berharap, jangan sampai penyaluran subsidi minyak tanah dan solar tahun ini membuat Pertamina kembali merugi.

Menurut dia, jika distribusi minyak tanah dengan perhitungan lama tahun 2012, diprediksi perusahaan pelat merah itu bakal rugi Rp 680 per liter. Sedangkan untuk solar, dengan dicoretnya subsidi BBN dan harga pengadaan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) jauh diatas solar, maka Pertamina diperkirakan rugi Rp 300 per liter. Apalagi jika harga solar diturunkan lagi.
    
"Untuk menekan kerugian ini, Pertamina tentu saja terpaksa akan menghentikan penggunaan FAME, artinya program BBN akan berhenti kecuali," ujarnya dalam keterangan tertulisnya Rabu (11/2).


Selain itu, kata dia, penyaluran elpiji 3 kg keseluruh pelosok negeri, jika masih menggunakan formula harga 2009, maka tahun ini Pertamina akan kembali rugi.

"Pertamina hanya mendapat fee sebesar Rp 34 per kg atau 0,3 persen saja  per kg. Total perkiraan pendapatan Pertamina dari  fee penyaluran lpg 3 kg untuk 2014 hanya sekitar Rp180 miliar," ujarnya.

Menurutnya, ini harusnya jadi perhatian pemerintah dan DPR untuk memperhatikan Pertamina. "Walau Pertamina adalah BUMN, seharusnya pemerintah seharusnya tetap  memberikan keuntungan dalam melaksanakan tugas pso," katanya.

PLN saja yang juga melaksanakan subsidi listrik diberi keuntungan sebesar 7 persen oleh pemerintah.Ini artinya Pemerintah harusnya memberi perlakuan yang sama kepada Pertamina.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas M Riswi mengatakan, dalam 6 tahun terakhir, Pertamina selalu merugi jual BBM subsidi. Riswi mengungkapkan, walaupun setiap tahun alpha (margin) BBM subsidi selalu naik, namun Pertamina selalu merugi.

Pertamina terakhir kali untung mendistribusikan BBM pada 2007 dan 2008, di mana saat itu alpha BBM subsidi ditetapkan Rp 656 per liter di 2007, sehingga Pertamina untung Rp 5,94 triliun. Pada 2008, alpha BBM ditetapkan Rp 617,3 per liter sehingga Pertamina untung Rp 6,37 triliun. Sementara pada 2009 alpha BBM Rp 429 per iter, Pertamina rugi Rp 4,5 triliun, pada 2010 alpha BBM Rp 566,9 per liter, Pertamina rugi Rp 3,34 triliun.

Adapun pada tahun 2011 alpha BBM Rp 599,4 per liter, Pertamina rugi Rp 0,97 triliun pada tahun 2012, alpha BBM Rp 642 per liter sehingga Pertamina rugi Rp 0,84 triliun. Pada tahun 2013, alpha BBM Rp 706 per liter Pertamina rugi Rp 0,35 triliun dan pada tahun 2014 alpha BBM Rp 745,7 per liter, Pertamina rugi Rp 3,92 triliun.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya