Berita

Jokowi akan Panggil Ahok Bahas Masalah Banjir

SELASA, 10 FEBRUARI 2015 | 03:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo sudah dikabari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama perihal Jakarta termasuk Istana dilanda banjir. Karena itu hari ini (Selasa, 10/2), Jokowi akan memanggil Ahok membahas penanganan dan pencegahan banjir yang terjadi di Jakarta, termasuk di Istana Kepresidenan.

"Tadi saya memang di-SMS Pak Gubernur bahwa Istana banjir, tapi saya belum bicara secara detil mungkin besok saya undang Pak Gubernur," kata Jokowi sesaat setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Selasa dinihari setelah kunjungan keluar negeri Selasa dini hari tadi.

Menurut Presiden, banjir di Jakarta akan banyak terkurangi jika terowongan Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) selesai dibangun. "Selain itu, tahun ini juga sesuai yang saya sampaikan, akan dimulai pembangunan dan pembebasan tanah untuk waduk yang di Ciawi Bogor," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Ia menyebutkan pembangunan waduk itu tidak mungkin selesai dalam waktu singkat.

"Sudah berpuluh-puluh tahun masalah banjir belum bisa diselesikan, tapi kita akan akan memperkuat dengan cara-cara itu. Nanti saya akan melihat progres pembangunan waduk di Ciawi dan akan melihat juga kapan selesainya pembangunan terowongan dari Ciliwung ke BKT," katanya.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga menjelaskan penandatangan nota kesepahaman terkait industri otomotif Malaysia Proton.

"Kita saat itu diundang untuk datang ke Proton dan yang hadir di sana adalah chairmannya DR Mahathir Mohammad yang mengundang secara khusus dan hadir juga PM Malaysia Najib Razak, jadi saya pada posisi diundang datang," katanya.

Menurut dia, penandatanganan nota kesepahaman itu adalah business to business dan juga masih dalam tahapan sangat awal.

Menurut Presiden, kalau bicara mobil nasional, dirinya akan bicara Esemka. "Yang jelas kalau mobil nasional itu brand dan principalnya harus di Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga menjelaskan hasil kunjungan kenegaraan ke Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.

"Dengan Brunei Darussalam tidak banyak hal yang bisa kit asepakati karena kita tidak banyak masalah dengan Brunei. Brunei stabil dan baik, kondisi buruh migran baik dan kita mengundang banyak lagi investor ke Indonesia," katanya.

Sementara dengan Filipina disepakati percepatan pembahasan mengenai batas landas kontinen. "Kemudian telah ditandatangani kerja sama terkait pemberantasan narkotika dan bahan berbahaya, kerja sama bidang pendidikan dan terkait pertahanan," kata Jokowi.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jokowi Tak Salami Try Sutrisno, Dewan Pembina PKP Angkat Bicara

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:45

UPDATE

Teguh Harus Ikut Wujudkan Pilkada Jakarta Jujur

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 02:01

Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan ke KPK, Dugaan Fraud

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:34

Mendagri Puji Heru Minimalisir Banjir Jakarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:22

Pelindo Dorong Kemandrian Tuna Netra

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:18

Pemuda Indonesia Segel Kedubes AS

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:01

Alumni UI: Raihan Gelar Doktor Bahlil Sulit Diterima Akal Sehat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:23

Solidaritas Palestina

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:10

Teguh Diminta Belajar pada Heru Budi Hartono

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:00

bank bjb Raih 2 Penghargaan di Indonesia Best Financial Awards 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:45

Bir Pletok Bakal Jadi Welcome Drink Tamu Jakarta

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:22

Selengkapnya