Berita

foto:net

Nusantara

Ini Penyebab Premium Langka di Medan

SELASA, 20 JANUARI 2015 | 13:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Meskipun pemerintah telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun sejumlah pengelola Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) di Kota Medan Sumut tidak mampu memenuhi kebutuhan premium di masyarakat.

Menurut pengakuan salah seorang pengelola SPBU di Jalan Setia Budi Medan yang ingin namanya dirahasiakan, langkanya premium di siang hari dikarenakan si pemilik membatasi jumlah premium. Kebijakan itu mereka ambil guna menghabiskan stok pretamax yang telah dibeli jauh sebelum pemerintah menurunkan harga BBM.

"Kalau rugi ya pasti bang. Karena harga BBM yang ditetapkan pemerintah masih labil dan bisa berubah sesuai kondisi harga minyak dunia yang juga belum stabil. Jadi kami cuma jual pretamax di siang hingga malam hari. Sementara premium dijual mulai buka hingga siang hari. Begitu seterusnya sampai semuanya kembali normal," ungkapnya kepada MedanBagus.Com, (Senin malam, 19/1).


Hal serupa juga terjadi di SPBU di Jalan Letda Sujono Medan. Ketika awak media menelusuri SPBU di kawasan tersebut, pengelola secara terang-terangan menyebutkan bahwa premium yang kebanyakan dicari masyarakat ini sedang kosong. Alasan kosongnya BBM jenis premium tidak dijelaskan secara gamblang kepada masyarakat yang terlanjur masuk ke SPBU.

"Premium habis, kalau mau pertamax ya pak," ucapnya.

Untuk diketahui, pengusaha SPBU membeli BBM dari PT Pertamina biasanya dua bulan sebelum BBM tersebut di pasarkan ke masyarakat. Jadi, jika pun pengelola membatasi penjualan BBM jenis premium dan solar, semata-mata untuk menghabiskan stok pretamax yang dibeli dengan harga lama. Dan pretamax yang mereka jual kepada masyarakat hanya harga modalnya saja, agar kerugian yang dialami para pengelola tidak begitu drastis.

Seperti diketahui, pada Jumat (16/1) kemarin Presiden Jokowi mengumumkan penurunan harga premium menjadi Rp 6.600 perliter, dan solar Rp 6.400 perliter yang berlaku pada Senin dinihari (19/1) pukul 00.00 WIB. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya