Berita

Tedjo Edy Purdijatno

Wawancara

WAWANCARA

Tedjo Edy Purdijatno: Nama-nama Calon Kapolri & Kepala BIN Sudah Ada di Kantong Presiden Jokowi

RABU, 07 JANUARI 2015 | 08:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pergantian Kapolri Jenderal Sutarman sudah berhembus sejak November tahun lalu. Bahkan sekarang hembusannya  semakin kencang. Tapi menurut Menko Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edy Purdijatno, belum ada perintah dari Presiden Jokowi untuk pergantian Kapolri.     

‘’Masa tugas Sutarman masih panjang, sehingga belum ada perintah pergantian Kapolri,’’ ujar Tedjo Edy Purdijatno kepada Rakyat Merdeka di Gedung Joang, Jakarta, Senin (5/1) malam.

Meski begitu, lanjut Tedjo, nama-nama calon Kapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sudah berada di tangan Presiden Jokowi.


‘’Saya  belum mengetahui perkembangan terakhir soal seleksi Kapolri dan Kepala BIN. Terserah Presiden saja. Tapi nama-nama calon sudah banyak yang masuk dan menjadi bahan pertimbangan Presiden.  Tunggu saja ya keputusan Presiden, saya belum tahu juga kapan waktunya bakal diumumkan,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:
 
Kabar pergantian itu begitu kencang, ini bagaimana?
Saya belum menerima perintah pergantian Kepala Kepolisian yang kini dijabat Jenderal Sutarman oleh Presiden Jokowi. Lagian kan tugas Sutarman masih panjang hingga masa baktinya berakhir pada Oktober mendatang. Nggak ada pembahasan pergantian dipercepat, masih panjang tugas  Sutarman kok, sehingga belum ada perintah pergantian.
 
Bukankah ada kemungkinan pergantiannya dipercepat?
Terbuka kemungkinan jika Presiden ingin mempercepat pergantian Kapolri. Pemilihan Kapolri merupakan hak prerogatif presiden. Itu tergantung pimpinan ya. Kalau Pak Presiden menghendaki segera, itu bisa. Tapi sampai pensiun juga bisa. Terserah beliau saja.

Bagaimana mengenai pergantian Kepala BIN?
Saya belum mengetahui perkembangan terakhir soal pergantian Kepala BIN. Masih panjang, tidak ada pembicaraan itu.
 
Senin  (5/1), Hendropriyono datang ke Istana Negara untuk menghadap Presiden Jokowi,  apa artinya itu?
Tidak benar bila kedatangan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ke Istana Negara untuk membahas calon Kepala BIN. Saya sudah bilang, tergantung Presiden maunya kapan. Kepala BIN dan Kapolri kan masih ada. Sampai saat ini, Presiden Jokowi masih menggunakan jasa Kapolri dan Kepala BIN dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yakni Jenderal Sutarman dan Marciano Norman.
 
O ya, Kedubes Amerika Serikat mengeluarkan security message bagi warganya yang akan berkunjung ke Surabaya, ini bagaimana?
Amerika Serikat (AS) keluarkan travel warning karena dinilai ada ancaman serius di Indonesia. Tapi ini lebih supaya agar Indonesia meningkatkan kewaspadaannya saja.  Agar situasi lebih aman kita selalu sigap dan selalu berikan data-data yang berafiliasi dengan ISIS. Contohnya di Malaysia ada WNI tertangkap tapi bebas. Walau demikian, saya kembali menegaskan  tidak ada ancaman serius yang terjadi di Surabaya. Pemerintah bisa menjamin itu.
 
Bagaimana dengan wilayah lain?
Tidak ada ancaman serius dalam negeri. Saat Natalan dan Tahun Baru aman. Semua bisa pemerintah garansi. Kita anggap itu bukan ancaman besar, kita hanya perlu waspadai dan tingkatkan kewaspadaan sehingga tidak terjadi apa yang tidak diinginkan. Saya pastikan kondisi di Surabaya tetap kondusif pasca keluarnya security message tersebut. Travel warning AS itu haknya pihak AS. Tapi patut kita waspadai agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan.
 
Memang kenapa kok AS mengeluarkan travel warning?
Dari pihak AS melihat bahwa banyak kelompok yang bergabung ISIS berangkat dari Surabaya.
 
Anda berikan garansi aman?
Insya Allah asal kita benar-benar berikan informasi.
 
Bagaimana dengan persoalan PPP, apa pemerintah nggak takut dituduh intervensi karena kasusnya masih di pengadilan?

Di pengadilan saya rasa sudah sah yang dimenangkan. Saya tidak dalam posisi intervensi. Tetapi keputusan hukum ini akan melihat mana yang sah menurut hukum. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya